Di tengah aktivitas militer yang meningkat dari Rusia dan China, Amerika Serikat mengambil langkah signifikan dengan menempatkan kapal perangnya di Pasifik Utara. Aksi ini terjadi seiring patroli gabungan Rusia-China yang mendekati kepulauan terluar Alaska, menandakan eskalasi ketegangan strategis di kawasan Asia-Pasifik.
Angkatan Laut AS mengonfirmasi pengerahan kapal perusak USS Carl M. Levin untuk "operasi rutin." Kehadiran kapal perang AS di wilayah ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan maritim dan menjaga kesiapan di Pasifik Utara.
Foto-foto yang dirilis menunjukkan operasi USS Carl M. Levin di lokasi yang dirahasiakan, dengan analis intelijen mengidentifikasi lokasinya dekat Pulau Adak di Kepulauan Aleut.
Sementara itu, kapal-kapal Rusia dan China dilaporkan telah mencapai pelabuhan di Timur Jauh Rusia, berjarak sekitar 575 mil dari Pulau Attu, pulau paling barat di Kepulauan Aleut Alaska. Patroli gabungan ini menjadi bagian dari kemitraan yang semakin erat antara kedua negara.
Selain itu, China juga meningkatkan kehadirannya di wilayah Arktik dekat Alaska dengan mengirimkan lima kapal riset. Komando Utara AS menyatakan bahwa mereka memantau aktivitas kapal-kapal tersebut, meskipun tidak menganggapnya sebagai ancaman.
Pengerahan USS Carl M. Levin, kapal perang canggih yang berbasis di Pearl Harbor, menunjukkan komitmen AS untuk menjaga keamanan kawasan Indo-Pasifik dan memastikan kebebasan navigasi. Kapal ini memiliki kemampuan pertahanan udara dan rudal yang mumpuni, termasuk kemampuan mencegat rudal balistik dan rudal jelajah.
Situasi ini mencerminkan dinamika keamanan yang kompleks di Pasifik Utara, di mana kepentingan strategis berbagai negara saling beririsan.