Kongres PDIP di Bali telah menetapkan Megawati Soekarnoputri kembali memimpin partai untuk periode 2025-2030. Namun, kali ini ada yang berbeda, Megawati merangkap jabatan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen), menggantikan Hasto Kristiyanto yang telah menjabat selama dua periode.
Lantas, siapa yang akan mendampingi Megawati sebagai Sekjen definitif? Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, memberi isyarat adanya "kejutan" terkait sosok tersebut.
Beberapa nama kader potensial pun bermunculan. Direktur Eksekutif Trias Politica menyebutkan beberapa nama, termasuk Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang dinilai berpengalaman dan diterima berbagai kalangan di internal maupun eksternal partai. Selain itu, ada juga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), serta nama-nama lain yang dinilai memiliki kemampuan sebagai penyeimbang.
Peneliti dari BRIN, Lili Romli, menyoroti nama Andi Widjajanto, mantan Gubernur Lemhanas, sebagai sosok yang loyal kepada Megawati. Lili menekankan pentingnya kedekatan antara Sekjen dengan Megawati.
Menurut Lili, Sekjen PDIP juga harus mampu menjadi jembatan komunikasi dengan partai politik lain. Ia menyinggung perlunya sosok yang memiliki "chemistry" dengan Megawati, namun juga bisa membangun komunikasi dengan Prabowo.
Posisi Sekjen PDIP memang strategis dan krusial. Sosok yang tepat diharapkan mampu menjalankan roda organisasi partai, menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, serta menjaga soliditas internal partai. Kita tunggu saja, kejutan apa yang akan dihadirkan Megawati.