Kanker payudara, penyakit yang menyerang kelenjar payudara, kini semakin banyak ditemukan pada wanita usia 40 tahun ke atas. Dulu, penyakit ini lebih sering menyerang wanita berusia 50 tahun ke atas. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor risiko, stadium, dan cara deteksi dini kanker payudara.
Faktor Risiko Kanker Payudara
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara pada wanita antara lain:
- Tidak pernah hamil, melahirkan, atau menyusui.
- Memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara (ibu, saudara perempuan).
Mengenal Stadium Kanker Payudara
Kanker payudara memiliki lima stadium, mulai dari 0 hingga 4. Penentuan stadium didasarkan pada ukuran tumor, keterlibatan kelenjar getah bening, dan ada tidaknya metastasis (penyebaran).
- Stadium 0: Stadium paling awal, kanker masih berada di dalam saluran payudara (duktus). Kemungkinan sembuh sangat tinggi.
Penyebaran kanker payudara dapat terjadi melalui kelenjar getah bening (limfogen) atau aliran darah (hematogen). Organ yang paling sering terkena penyebaran adalah hati, paru-paru, otak, dan tulang belakang.
Selain stadium, kanker payudara juga memiliki subtipe yang berbeda (Luminal A, Luminal B, HER2-enriched, Triple-Negative Breast Cancer/TNBC), yang mempengaruhi jenis pengobatan yang akan diberikan.
Deteksi Dini Kanker Payudara
Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Ada dua cara utama untuk mendeteksi kanker payudara:
1. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
SADARI sebaiknya dilakukan seminggu setelah menstruasi. Langkah-langkahnya meliputi:
- Perhatikan apakah ada perbedaan ukuran atau bentuk payudara kanan dan kiri.
- Perhatikan puting, apakah ada yang tertarik ke dalam.
- Tekan puting, perhatikan apakah ada cairan yang keluar (jernih atau kecoklatan seperti darah).
- Perhatikan kulit payudara, apakah tampak seperti kulit jeruk.
- Raba area payudara, apakah ada benjolan.
Jika menemukan keanehan, segera periksakan diri ke dokter.
2. Pemeriksaan Medis
Pemeriksaan medis meliputi:
- Pemeriksaan klinis: Dokter akan melakukan tanya jawab (anamnesis) dan pemeriksaan fisik.
- Pemeriksaan penunjang: USG (untuk wanita usia muda), mamografi (untuk wanita usia 40 tahun ke atas), dan biopsi.
- Biopsi: Pemeriksaan jaringan di bawah mikroskop untuk memastikan diagnosis dan menentukan jenis pengobatan.
Pilihan Pengobatan Kanker Payudara
Pilihan pengobatan tergantung pada stadium, subtipe kanker, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Beberapa pilihan pengobatan yang tersedia meliputi:
- Operasi: Pengangkatan tumor (mastektomi atau breast conserving surgery) dan rekonstruksi payudara.
- Radiasi
- Terapi Sistemik: Kemoterapi, terapi hormon, terapi target.
Terapi adjuvan (tambahan) diberikan setelah operasi untuk mengurangi risiko kekambuhan. Pada stadium lanjut, terapi bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Lama Pengobatan dan Peluang Sembuh
Lama pengobatan bervariasi, umumnya dalam hitungan tahun (bahkan lebih dari 5 tahun untuk terapi hormon). Kanker payudara dapat dinyatakan "disease free survival" setelah pengobatan utama selesai, tetapi kontrol seumur hidup tetap diperlukan untuk memantau kemungkinan kekambuhan.
Jika kanker sudah menyebar ke organ lain, penanganan akan difokuskan pada terapi sistemik dan radiasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Deteksi dini adalah kunci. Semakin awal kanker ditemukan, semakin besar peluang kesembuhan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda menemukan gejala awal kanker payudara.