Jakarta – Kekhawatiran tentang kecerdasan buatan (AI) yang akan menggantikan peran pekerja BUMN terjawab seiring dengan adopsi teknologi AI milik Telkom oleh Danantara. Telkom, melalui solusi BigBox AI, menawarkan cara cerdas dan inovatif bagi perusahaan untuk mengolah data dan menghasilkan insight bisnis yang berharga.
Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, menekankan pentingnya AI dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. "Perusahaan yang tidak memanfaatkan AI akan kalah dalam hal produktivitas," ujarnya. Ia menjelaskan bahwa AI bukan serta merta menggantikan manusia, tetapi lebih sebagai pendamping yang meningkatkan kinerja SDM.
Analogi yang digunakan adalah konsep "co-pilot" seperti pada Microsoft. Pilot (manusia) yang menggunakan co-pilot (AI) akan jauh lebih produktif dibandingkan yang tidak. Demikian pula di Danantara, AI akan berperan sebagai asisten bagi karyawan, bukan sebagai pengganti.
Faizal memberikan contoh konkret implementasi AI. Jika ada 100 pegawai BUMN yang pensiun, hanya sekitar 15 orang yang akan digantikan secara langsung. Pengganti dari lulusan baru pun hanya mengisi sekitar 15-20% dari posisi yang kosong. Sisanya, sekitar 80%, akan digantikan oleh AI. Hal ini menunjukkan bahwa AI hadir untuk mengisi kekosongan akibat pensiun, bukan untuk mengurangi jumlah karyawan secara keseluruhan.
Telkom akan menjadi penyedia tunggal solusi AI di Danantara. Dengan Danantara sebagai ekosistem bisnis yang merepresentasikan "Indonesia kecil," keberhasilan implementasi AI di sana akan menjadi model yang dapat direplikasi di berbagai industri di Indonesia.
"Piloting pertama AI Big Box kami adalah meng-AI-kan Danantara. Kalau sukses, efeknya akan masif," pungkas Faizal, menegaskan potensi besar dari inisiatif ini.