Di ambang perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, masih ada secercah kegelapan yang menyelimuti beberapa wilayah, salah satunya Desa Gunung Baru di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Akses terhadap kebutuhan dasar seperti listrik, infrastruktur jalan memadai, dan sinyal internet masih menjadi mimpi yang belum terwujud bagi warga desa ini.
Ketiadaan listrik menjadi kendala utama dalam dunia pendidikan. Kepala Sekolah Dasar Inpres (SDI) Lengko Munda, Mathildis Mol, mengungkapkan bahwa sekolahnya sangat bergantung pada genset karena tidak dapat menggunakan perangkat elektronik penting seperti laptop, komputer, dan LCD. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pun menjadi tantangan tersendiri.
Senada dengan itu, Kepala SMP Satu Atap Lengko Munda, Agustinus Hadur, menambahkan bahwa selain listrik, infrastruktur jalan dan jembatan permanen juga sangat dibutuhkan. Para guru dari SDI Sare di Dusun Wolosambi pun menyuarakan harapan yang sama agar listrik PLN segera menerangi sekolah dan rumah warga.
Kepala Desa Gunung Baru, Leonardus Keo, menyebut Dusun Satar Mata sebagai salah satu wilayah yang masih gelap gulita dan berharap usulan pemasangan listrik ke PLN segera terealisasi.
Menurut data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Manggarai Timur, masih ada 15 dari 176 desa dan kelurahan di kabupaten ini yang belum teraliri listrik PLN.
Anggota DPRD Manggarai Timur, Yohanes Paulus Yorit Poni, mendesak pemerintah untuk serius menangani kebutuhan dasar masyarakat, terutama pemerataan akses listrik dan internet. Prioritas harus diberikan untuk menerangi desa-desa yang masih dalam kegelapan agar pendidikan dan kehidupan warga dapat lebih baik.