Diare Mengintai Anak dengan Gizi Buruk: Kenali Penyebab dan Pencegahannya

Diare menjadi masalah kesehatan yang kerap menghantui anak-anak, terutama mereka yang kekurangan gizi. Kondisi ini bukan sekadar mengganggu aktivitas sehari-hari, melainkan juga berpotensi menghambat penyerapan nutrisi penting dan memicu dehidrasi, bahkan berujung pada kematian.

Anak-anak dengan status gizi yang kurang baik lebih rentan terhadap serangan diare akibat infeksi virus, salah satunya Norovirus. Hal ini disebabkan oleh sistem imun mereka yang cenderung lebih lemah.

Norovirus adalah salah satu penyebab utama diare setelah Rotavirus di Indonesia. Sayangnya, berbeda dengan Rotavirus yang sudah memiliki vaksin, Norovirus belum memiliki vaksin pencegah, sehingga upaya pencegahannya menjadi lebih menantang.

Virus RNA ini memiliki kemampuan replikasi yang sangat cepat. Anak-anak yang terinfeksi, baik dengan gejala maupun tanpa gejala, dapat mengalami gangguan pada usus yang berdampak pada terhambatnya penyerapan nutrisi.

Kurangnya nutrisi membuat anak lebih rentan terinfeksi karena sistem kekebalan tubuhnya tidak bekerja optimal. Akibatnya, virus lebih mudah masuk dan menyebabkan peradangan, yang pada akhirnya dapat memperburuk kondisi gizi anak.

Penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan diare yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Diare akibat virus umumnya menghasilkan feses yang sangat cair dengan sedikit ampas, sementara infeksi bakteri dapat disertai lendir atau bahkan darah. Selain itu, diare yang disebabkan oleh virus juga memiliki risiko tinggi menyebabkan dehidrasi karena banyaknya cairan tubuh yang terbuang melalui feses. Hal ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak.

Oleh karena itu, tindakan pencegahan menjadi kunci utama agar anak tidak mudah terinfeksi Norovirus. Salah satu langkah yang efektif adalah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan hewan peliharaan, karena kotoran hewan seperti kucing dan anjing juga dapat menjadi sumber penularan virus.

Edukasi kepada orang tua atau pengasuh sangat penting. Mereka perlu memiliki pengetahuan tentang cara melindungi anak dari infeksi virus seperti Norovirus, terutama jika anak tersebut mengalami kekurangan gizi.

Scroll to Top