Pasar Ponsel Indonesia Terkontraksi di Kuartal II 2025, Bagaimana Nasib Merek-Merek Ternama?

Industri ponsel pintar di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan pada kuartal kedua (Q2) tahun 2025. Data terbaru menunjukkan bahwa pengiriman ponsel di pasar domestik menyusut sebesar 3,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Beberapa merek besar mengalami penurunan yang cukup tajam. Vivo mencatatkan penurunan terbesar, yakni sebesar 32,1%. Oppo juga mengalami kontraksi yang signifikan dengan penurunan sebesar 29,2%.

Meskipun demikian, Xiaomi masih mampu mencatatkan pertumbuhan tipis sebesar 0,2% YoY, dengan mengamankan pangsa pasar sebesar 16,6%.

Transsion, yang menaungi merek Infinix, Tecno, dan Itel, berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan pangsa pasar 21,5%. Perusahaan asal China ini mencatatkan pertumbuhan tertinggi di antara para pesaingnya, yaitu sebesar 9,5% YoY.

Samsung menempati posisi kedua dengan pangsa pasar 18,5%. Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini juga mencatatkan pertumbuhan pengiriman yang cukup kuat, yakni sebesar 7% YoY.

Di antara negara-negara di Asia Tenggara, kinerja pasar ponsel Indonesia menjadi yang terburuk. Vietnam juga mengalami penurunan, tetapi hanya sebesar 1,7% pada Q2 2025, jauh lebih baik dibandingkan Indonesia.

Sementara itu, negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara justru menunjukkan pertumbuhan positif. Filipina memimpin dengan pertumbuhan sebesar 17,2%, diikuti oleh Malaysia (7,8%), Thailand (4%), dan Singapura (2%).

Pertumbuhan pasar ponsel di Malaysia didorong oleh permintaan yang tinggi terhadap ponsel dengan harga di bawah Rp1,6 juta, seiring dengan perubahan perilaku konsumen yang lebih memilih opsi yang lebih terjangkau di tengah ketidakpastian ekonomi. Pasar Filipina menunjukkan pemulihan setelah periode penyesuaian inventaris.

Siapa Raja Ponsel Asia Tenggara?

Meskipun Transsion mendominasi pasar ponsel Indonesia, Samsung tetap menjadi penguasa pasar ponsel di kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan. Samsung berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 15,9% YoY dan menduduki peringkat pertama.

Transsion berada di posisi kedua dengan pertumbuhan 13,6% YoY. Xiaomi juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 6,7% YoY.

Oppo mengalami penurunan pengiriman paling parah di Asia Tenggara, yaitu sebesar 20,9%, dan menempati posisi keempat. Vivo juga mengalami penurunan sebesar 17,5% YoY di kawasan Asia Tenggara.

Scroll to Top