Keluarga pasien di RSUD Sekayu memberikan klarifikasi terkait video viral yang menampilkan aksi marah-marah dan permintaan membuka masker dokter. Keluarga tersebut menegaskan bahwa tindakan mereka dilatarbelakangi oleh keinginan mendapatkan pelayanan terbaik bagi sang ibu yang sedang sakit.
Putra, anggota keluarga yang merekam kejadian tersebut, menjelaskan bahwa dirinya baru tiba dari Jakarta untuk menjenguk ibunya yang didiagnosis diabetes dengan komplikasi. Kondisi sang ibu sempat membaik selama perawatan, namun kemudian Putra merasa perlu memastikan ibunya mendapatkan penanganan yang optimal.
Kekecewaan Putra muncul ketika pihak rumah sakit meminta mereka menunggu dokter yang baru bertugas pada hari Selasa. Putra mempertanyakan perbedaan pelayanan antara pasien umum dan pasien BPJS jika harus menunggu selama itu.
Pertemuan dengan dr. Syahpri Putra Wangsa akhirnya terjadi pada hari Selasa. Putra mengakui bahwa awalnya dr. Syahpri menyampaikan penjelasan dengan santun. Namun, emosi Putra memuncak ketika mengetahui bahwa hasil sampel dahak ibunya yang diambil pada hari Sabtu baru bisa diproses pada hari Selasa. Ia merasa kecewa karena sebagai pasien VIP, seharusnya mendapatkan fasilitas yang lebih baik.
Menurut Putra, perkataan dr. Syahpri yang memintanya untuk bersyukur dan bersabar semakin memicu emosinya. Ia merasa tidak marah, namun diminta untuk bersabar dan bersyukur, sementara melihat kondisi ibunya yang terbaring lemah.
Putra juga menjelaskan bahwa dirinya merekam kejadian tersebut karena khawatir akan potensi viralnya video dari pihak dokter. Ia ingin memastikan bahwa kejadian tersebut terekam secara lengkap dari sudut pandangnya.
