Harga minyak sawit mentah (CPO) di PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) menunjukkan tren penurunan. Pada Kamis, 14 Agustus 2025, terjadi withdraw dengan harga penawaran tertinggi Rp14.397/kg. Ini menandakan penurunan sekitar Rp455/kg atau 3,06% dibandingkan dengan harga penawaran tertinggi pada hari sebelumnya, Rabu, 13 Agustus 2025, yang mencapai Rp14.852/kg.
Harga CPO Franco Belawan & Dumai dibuka pada Rp. 14.707/Kg, tetapi kemudian terjadi withdraw (WD) dengan harga penawaran tertinggi Rp. 14.397/kg. Kondisi serupa terjadi pada harga CPO FOB Talang Duku yang dibuka Rp. 14.507/Kg dan akhirnya withdraw (WD) dengan harga penawaran tertinggi Rp. 14.197/kg.
Penurunan harga ini sejalan dengan tren di Bursa Malaysia, dimana kontrak berjangka minyak sawit juga ditutup melemah. Kontrak acuan untuk pengiriman Oktober 2025 turun RM 30 per ton atau 0,68% menjadi RM 4.405 (US$1.046,32) per ton. Aksi ambil untung oleh investor dan isu terkait penundaan implementasi mandatori biodiesel B50 di Indonesia menjadi faktor pendorong penurunan tersebut.
Isu penundaan implementasi B50 muncul setelah Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dikabarkan meminta pemerintah untuk meninjau kembali rencana tersebut, dengan alasan potensi tekanan terhadap ekspor minyak sawit. Meskipun seorang pejabat pemerintah membantah telah menerima usulan tersebut dan GAPKI mengklaim tidak pernah mengajukan permintaan resmi secara tertulis, isu ini tetap mempengaruhi sentimen pasar.
Di bursa Dalian, harga kontrak soyoil dan minyak sawit juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,47% dan 1,09%. Harga soyoil di Chicago Board of Trade juga tercatat turun 0,9%.
Berikut rincian hasil Tender KPBN (Rp./Kg), Exclude PPN periode Kamis (14/8/2025):
CPO
- Franco Belawan & Dumai Rp.14.707 (WD). Penawaran tertinggi Rp. 14.397
- FOB Talang Duku Rp 14.507 ( WD). Penawaran tertinggi Rp. 14.197
- Franco Teluk Bayur Rp. 14.577 (WD). Penawaran tertinggi Rp. 14.235
