Netanyahu Ancam Bombardir Gaza seperti Dresden, Jerman

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melontarkan pernyataan kontroversial yang memicu kecaman luas. Dalam sebuah wawancara, Netanyahu menyatakan bahwa Israel memiliki kemampuan untuk membombardir Gaza hingga rata seperti Sekutu mengebom Dresden, Jerman, pada Perang Dunia II. Pernyataan ini mengimplikasikan potensi penghancuran total tanpa menyisakan satu pun penduduk yang selamat.

Netanyahu menyinggung pertanyaan mengapa militer Israel tidak "menghapus" Hamas dan Jalur Gaza dari peta. Ia menjawab bahwa Israel bisa saja menerapkan strategi pengeboman seperti yang dilakukan Sekutu di Dresden, yang akan mengakibatkan kelaparan massal dan kematian bagi seluruh populasi.

Netanyahu juga mengakui adanya kegagalan intelijen Israel yang signifikan dalam peristiwa 7 Oktober 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Netanyahu mengklaim bahwa Israel tengah berperang di delapan front, tujuh di antaranya melawan Iran dan kelompok proksinya. Front kedelapan, menurutnya, adalah "pertempuran untuk kebenaran." Ia menekankan bahwa cara untuk mengatasi kebohongan adalah dengan menegakkan kebenaran.

Menyinggung krisis kemanusiaan di Gaza, Netanyahu bersikeras bahwa satu-satunya kelaparan yang disengaja adalah kelaparan yang dialami oleh para sandera Israel. Ia mengabaikan laporan mengenai ratusan warga Gaza, termasuk anak-anak, yang meninggal akibat kelaparan karena bantuan kemanusiaan terhambat oleh pasukan Israel. Ia juga tidak menanggapi laporan tentang tentara Israel yang menembaki warga sipil yang mencari bantuan.

Netanyahu mengklaim bahwa Israel tidak menjalankan kebijakan kelaparan dan berupaya memisahkan warga sipil dari milisi di dua front.

Scroll to Top