Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) baru-baru ini mengungkap hasil penelitian yang menunjukkan bahwa promosi kesehatan berfokus pada pengelolaan stres memiliki dampak positif bagi pasien diabetes melitus (DM). Studi ini meneliti pengaruh edukasi manajemen stres terhadap penurunan tingkat stres pada pasien DM yang sedang dalam perawatan.
Diabetes melitus, penyakit kronis yang memerlukan penanganan berkelanjutan dan perubahan gaya hidup signifikan, seringkali memicu stres. Mulai dari kejenuhan menjalani terapi, kekhawatiran terhadap komplikasi, hingga frustrasi akibat sulitnya menstabilkan kadar gula darah. Stres yang tidak terkendali dapat memperburuk kondisi kesehatan, karena peningkatan hormon kortisol dapat mengurangi sensitivitas insulin.
Dalam penelitian ini, 30 pasien DM dibagi menjadi dua kelompok: intervensi dan kontrol. Kelompok intervensi menerima sesi promosi kesehatan selama 30 menit, meliputi pengenalan stres, strategi mengatasi stres (coping), dan teknik relaksasi. Tingkat stres diukur sebelum dan sesudah intervensi menggunakan skala Perceived Stress Scale (PSS-10).
Hasilnya menunjukkan penurunan tingkat stres yang signifikan pada kelompok intervensi. Sebelum edukasi, sebagian besar pasien mengalami stres berat atau sedang. Setelah intervensi, persentase pasien dengan stres berat menurun drastis, sementara pasien dengan stres ringan meningkat. Kelompok kontrol, di sisi lain, hampir tidak mengalami perubahan. Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok.
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya intervensi non-farmakologis, seperti edukasi, dukungan emosional, dan teknik relaksasi, dalam membantu pasien mengelola tekanan psikologis. Rekomendasinya adalah agar klinik dan rumah sakit memasukkan program promosi kesehatan manajemen stres sebagai bagian dari perawatan rutin pasien DM. Langkah ini tidak hanya membantu pasien merasa lebih tenang, tetapi juga berpotensi meningkatkan kepatuhan mereka terhadap pengobatan.
Temuan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Melalui edukasi manajemen stres, layanan kesehatan dapat memberikan perawatan yang lebih holistik, mencakup kesehatan fisik dan mental, serta berkontribusi pada pencegahan komplikasi penyakit kronis.