Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan penjelasan terkait kabar penutupan sejumlah penggilingan padi yang beredar. Menurutnya, penyebab utama bukan semata-mata karena penindakan kasus beras oplosan, melainkan ketidakseimbangan antara kapasitas produksi dan kemampuan giling.
Amran mengungkapkan, Indonesia memiliki sekitar 161 ribu penggilingan padi skala kecil, 7.300 skala menengah, dan 1.065 skala besar. Kapasitas penggilingan skala kecil saja mencapai 116 juta ton, sementara produksi padi nasional hanya 65 juta ton.
"Dengan kapasitas 116 juta ton dan produksi hanya 65 juta ton, tentu banyak penggilingan yang tidak beroperasi maksimal," ujarnya.
Ia juga menyoroti keberadaan penggilingan besar dengan kapasitas 50 juta ton yang dibangun 15 tahun lalu. Keberadaan penggilingan besar ini dinilai turut memengaruhi operasional penggilingan skala kecil. Penutupan penggilingan sebenarnya sudah terjadi sejak lama.
Faktor lain yang berperan adalah pola produksi beras yang tidak merata. Sekitar 70% produksi beras terjadi pada bulan Januari hingga Juni, menghasilkan sekitar 43 juta ton dari total produksi 65 juta ton. Hal ini menyebabkan banyak penggilingan tidak beroperasi pada bulan-bulan lainnya.
"Kapasitas giling terpasang mencapai 165 juta ton dari berbagai skala. Tentu ada penggilingan yang tidak mendapatkan pasokan," kata Amran. Ia menambahkan, penggilingan besar seharusnya tidak mengganggu pasar penggilingan kecil.
Persaingan harga juga menjadi masalah. Penggilingan besar mampu membeli padi dengan harga lebih tinggi dari penggilingan kecil. Hal ini membuat ekonomi penggilingan kecil tertekan.
Namun, Amran melihat adanya dampak positif dari pengurangan pasokan beras premium di supermarket modern. Penjualan di pasar tradisional meningkat, dan penggilingan kecil mendapatkan pasokan yang lebih baik.
"Alhamdulillah jika supermarket mengurangi pasokan beras premium. Itu berkah bagi penggilingan kecil dan pasar tradisional," pungkasnya. Meskipun demikian, Amran menegaskan tidak ada imbauan resmi dari pemerintah terkait pengurangan pasokan beras di supermarket.