Merasa kantuk terus-menerus meskipun sudah istirahat cukup sering kali dianggap sepele. Namun, tahukah Anda bahwa kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya masalah kesehatan yang lebih serius, salah satunya adalah diabetes?
Kadar gula darah yang tidak stabil, baik terlalu tinggi (hiperglikemia) maupun terlalu rendah (hipoglikemia), dapat memicu rasa kantuk berlebihan. Saat gula darah melonjak, tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa melalui urine. Proses ini menyebabkan dehidrasi, darah mengental, dan berkurangnya pasokan oksigen ke otak, sehingga tubuh terasa lelah dan mengantuk.
Sebaliknya, ketika gula darah terlalu rendah, otak kekurangan sumber energi utama yaitu glukosa. Kekurangan ini mengganggu fungsi sel-sel saraf otak, menyebabkan gejala seperti gemetar, keringat dingin, lapar, jantung berdebar, hingga kelelahan berat, kebingungan, dan bahkan pingsan jika tidak segera ditangani.
Selain kantuk, perhatikan juga gejala lain seperti sering merasa haus, sering buang air kecil, mudah lapar, penglihatan kabur, penurunan berat badan tanpa sebab, sulit berkonsentrasi, dan merasa lemas sepanjang hari.
Diabetes yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat merusak saraf otonom, yaitu sistem yang mengatur fungsi tubuh secara otomatis termasuk tekanan darah. Gangguan pada saraf ini dapat menyebabkan tekanan darah turun drastis saat berdiri (hipotensi ortostatik), mengakibatkan pusing, lemas, dan mengantuk.
Kantuk berkepanjangan bukanlah masalah sepele. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup, menurunkan fokus, dan mengganggu pola makan serta aktivitas fisik. Banyak orang tidak menyadari bahwa ini bisa menjadi tanda awal prediabetes atau diabetes. Jika tidak segera ditangani dan mengubah gaya hidup, kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih serius dan menimbulkan komplikasi seperti luka sulit sembuh, gagal ginjal, stroke, serangan jantung, hingga kebutaan.
Kabar baiknya, rasa kantuk akibat gangguan gula darah dapat dicegah dengan menerapkan pola makan sehat, tidur yang cukup, mengelola kadar gula darah, mengelola stres, dan rutin beraktivitas fisik. Jika Anda sering merasa kantuk berlebihan dan memiliki faktor risiko diabetes, segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Anda dan mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan tunda, karena deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius di kemudian hari.