Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja menyelesaikan pertemuan puncak di Alaska, Jumat (15/8) waktu setempat. Usai pertemuan bilateral yang berlangsung sekitar empat jam, keduanya menggelar konferensi pers yang menyoroti isu perang Rusia-Ukraina dan situasi global terkini.
Poin-Poin Krusial dari KTT Trump-Putin:
1. Protokol Dilanggar:
Putin mendapat kesempatan pertama untuk berbicara dalam konferensi pers. Hal ini menyimpang dari kebiasaan dimana tuan rumah (dalam hal ini Trump) seharusnya membuka pernyataan terlebih dahulu. Putin mengakui hubungan Rusia-AS sedang tidak baik-baik saja dalam beberapa tahun terakhir.
2. Kemajuan Tanpa Kesepakatan:
Trump dan Putin sepakat bahwa mereka telah mencapai kemajuan dan pemahaman terkait konflik di Ukraina. Putin bahkan menyampaikan harapan agar pemahaman ini dapat membawa perdamaian. Meski demikian, KTT ini belum menghasilkan terobosan signifikan atau kesepakatan konkret apapun.
3. Atmosfer Positif:
Pertemuan antara Trump dan Putin berlangsung dalam suasana yang positif, ditandai dengan saling menghormati dan konstruktif.
4. Klaim Kontroversial Putin:
Putin melontarkan pernyataan bahwa perang di Ukraina tidak akan terjadi seandainya Trump masih menjabat sebagai presiden pada tahun 2022. Kedua pemimpin ini memang dikenal memiliki hubungan yang kompleks, kadang saling memuji, kadang saling menunjukkan kekecewaan.
5. Penghormatan untuk Tentara Soviet:
Sebelum meninggalkan Alaska, Putin menyempatkan diri meletakkan karangan bunga di makam tentara Soviet di Fort Richardson Memorial Cemetery. Tindakan ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pilot dan pelaut Soviet yang gugur saat mengangkut perlengkapan dari AS ke Uni Soviet selama Perang Dunia II.
6. Trump Segera Kembali ke Washington:
Usai pertemuan dengan Putin, Trump langsung bertolak kembali ke Washington dengan pesawat kepresidenan Air Force One. Ia meninggalkan Alaska setelah menghabiskan waktu sekitar enam jam.
Kepulangan Trump yang tergesa-gesa ini mengindikasikan bahwa pertemuan dengan Putin tidak menghasilkan kesepakatan substantif.
