Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai prioritas utama pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM, berpotensi memberikan dampak ekonomi yang signifikan jika dioptimalkan dengan digitalisasi dan konektivitas internet.
Ekonom terkemuka menekankan bahwa digitalisasi dapat mempercepat dan memperluas jangkauan manfaat program MBG. Platform digital akan mempermudah manajemen rantai pasok, mulai dari pengadaan bahan pangan lokal hingga distribusi ke sekolah-sekolah.
Program MBG selaras dengan tujuan memberdayakan ekonomi mikro dan kecil dengan standar gizi dan kebersihan yang tinggi. Pengawasan dan evaluasi yang ketat diperlukan agar hasil yang dicapai sesuai target. Skala program yang besar akan berdampak signifikan pada permintaan, namun efektivitasnya sangat bergantung pada lokalisasi pengadaan, kualitas operasional dapur, dan integrasi dengan edukasi gizi.
Konektivitas internet yang luas memungkinkan integrasi program dengan ekosistem digital lokal, seperti pembayaran non-tunai untuk pemasok, marketplace UMKM pangan, dan aplikasi pelaporan dari lapangan. Ini bukan hanya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, tetapi juga membuka peluang usaha baru berbasis digital, sehingga menciptakan efek berganda di sektor teknologi dan jasa pendukung.
Dengan infrastruktur internet yang memadai, desa-desa terpencil dapat lebih cepat terintegrasi ke dalam rantai pasok nasional. Hal ini mendorong integrasi ekonomi wilayah, memperluas basis produksi, dan memperkuat sektor agroindustri.
Namun, manfaat ini akan optimal jika digitalisasi menjadi bagian integral dari desain program sejak awal. Investasi paralel di literasi digital, perangkat, dan jaringan diperlukan agar semua pihak, mulai dari petani hingga instansi pengelola, dapat memanfaatkannya secara maksimal. Jika tidak, digitalisasi hanya akan efektif di wilayah perkotaan, memperlebar kesenjangan dampak antarwilayah.
Data terkini menunjukkan bahwa program MBG telah menjangkau 20 juta penerima manfaat dari target 82,9 juta di tahun 2025.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkomitmen untuk memperluas jangkauan program MBG, khususnya bagi siswa SD hingga menengah, hingga ke daerah-daerah yang membutuhkan. Sinergi antara platform digital dan ekosistem Kemkomdigi akan terus didorong.
Program ini tidak hanya bermanfaat bagi pemenuhan gizi anak sekolah, tetapi juga bagi ekosistem pendukungnya, terutama dengan melibatkan UMKM dalam penyiapan makanan.
Kemkomdigi juga mendukung koperasi desa dengan membangun fondasi koperasi modern berbasis data dan infrastruktur konektivitas, serta memberikan pelatihan digital. Ketersediaan jaringan digital yang andal dan merata juga menjadi prioritas.
Bersama Kementerian Koperasi, Kemkomdigi mengintegrasikan platform pelatihan digital dengan aplikasi koperasi, mendukung pengelolaan data anggota, transaksi non-tunai, dan monitoring kinerja secara real-time.
Di bidang kesehatan, Kemkomdigi memastikan infrastruktur konektivitas menjadi fondasi utama program kesehatan nasional yang menyasar lebih dari 53 juta peserta didik.
Di bidang pendidikan, ketersediaan akses internet untuk proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat terus diupayakan. Hal ini adalah wujud komitmen pemerintah dalam menghadirkan pendidikan yang setara dan terhubung secara digital.
Upaya-upaya ini menjadi bukti nyata komitmen Kemkomdigi dalam mendorong kemerdekaan digital ke seluruh wilayah Indonesia.