Penemuan Lubang Hitam Raksasa: 36 Miliar Kali Massa Matahari Mengguncang Alam Semesta!

Jauh di kedalaman kosmos, sekitar 5 miliar tahun cahaya dari Bumi, para astronom telah mengonfirmasi keberadaan sebuah lubang hitam yang sangat besar. Ukurannya sungguh mencengangkan: setara dengan 36 miliar kali massa Matahari kita!

Penemuan luar biasa ini terjadi di pusat sistem galaksi yang dikenal sebagai Cosmic Horseshoe (Tapal Kuda Kosmik). Hal ini menjadikannya salah satu lubang hitam terberat yang pernah ditemukan, mengubah pemahaman kita tentang batas ukuran objek-objek misterius ini.

Rahasia Einstein Terungkap: Lensa Gravitasi Membantu Penemuan

Keberhasilan mengungkap raksasa kosmik ini tak lepas dari teori relativitas umum Albert Einstein. Teori ini menjelaskan bahwa gravitasi bukanlah sekadar "gaya tarik", tetapi efek dari massa yang membengkokkan ruang dan waktu.

Bayangkan sebuah trampolin. Jika Anda meletakkan bola berat di tengahnya, trampolin akan melengkung. Bola-bola kecil di dekatnya akan menggelinding menuju bola yang lebih besar. Itulah gambaran ruang-waktu yang melengkung akibat massa.

Yang menarik, bukan hanya benda fisik yang terpengaruh, tetapi cahaya pun ikut membelok saat melewati ruang-waktu yang terdistorsi. Fenomena inilah yang disebut lensa gravitasi.

Cincin Einstein di Tapal Kuda Kosmik

Dalam kasus Cosmic Horseshoe, galaksi di belakang sejajar sempurna dengan galaksi di depan yang menjadi rumah bagi lubang hitam raksasa ini. Cahaya dari galaksi di belakang terdistorsi oleh gravitasi galaksi di depan, menciptakan pola melingkar yang hampir sempurna, disebut Cincin Einstein. Dalam kasus ini, bentuknya menyerupai tapal kuda, sehingga dinamakan Cosmic Horseshoe.

Para ilmuwan kemudian memanfaatkan bentuk unik ini untuk mengukur massa lubang hitam. Mereka menggabungkan data distorsi cahaya dari cincin tersebut dengan kecepatan bintang di sekitar pusat galaksi, yang bergerak hampir 400 km/detik akibat tarikan gravitasi ekstrem. Hasilnya, massa mencapai 36 miliar kali Matahari!

Misteri Pertumbuhan Raksasa: Bagaimana Bisa Secepat Ini?

Bagaimana lubang hitam sebesar ini bisa terbentuk begitu cepat di awal alam semesta masih menjadi misteri besar. Beberapa ilmuwan menggambarkannya seperti menemukan "atlet basket profesional dalam wujud bayi" – terlalu besar untuk usianya.

Ada dugaan bahwa galaksi ini mengalami pertumbuhan ekstrem di masa mudanya, "melahap" hampir semua materi di sekitarnya sebelum memasuki masa "tidur" selama miliaran tahun. Namun, hipotesis ini masih menantang batas teori pertumbuhan objek masif, karena seharusnya butuh waktu lebih lama untuk mencapai ukuran sebesar ini.

Jejak Evolusi Galaksi

Cosmic Horseshoe tergolong "kelompok fosil", yaitu galaksi raksasa hasil gabungan dari banyak galaksi yang lebih kecil. Proses penggabungan ini tidak hanya menyatukan bintang-bintang dan materi gelap, tetapi juga menggabungkan lubang hitam supermasif dari masing-masing galaksi menjadi satu lubang hitam ultramasif.

Fenomena serupa diperkirakan akan terjadi pada Bima Sakti dan Andromeda di masa depan jika keduanya bertabrakan dan bergabung menjadi satu galaksi besar.

Bukan yang Terbesar, Tetapi Tetap Luar Biasa

Meski menakjubkan, lubang hitam ini masih kalah besar dari TON 618, lubang hitam terbesar yang diketahui saat ini, dengan massa sekitar 40 miliar kali Matahari.

Namun, penemuan di Cosmic Horseshoe ini menjadi bukti bahwa raksasa kosmik seperti ini mungkin jauh lebih umum di alam semesta daripada yang kita duga. Dengan bantuan teleskop canggih, para astronom berharap dapat menemukan lebih banyak lubang hitam ultramasif, memahami hubungannya dengan galaksi induk, dan mengungkap peran misterius materi gelap dalam pembentukannya.

Scroll to Top