IHSG Sentuh Rekor 8.000 Lalu Terjungkal: Apa yang Terjadi?

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencetak sejarah baru dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8/2025). Namun, euforia ini tak bertahan lama, dan IHSG justru berbalik arah hingga menutup hari di zona merah.

Momentum kenaikan ini terjadi bertepatan dengan awal Pidato Kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto di Gedung DPR/MPR, yang direspons positif oleh pasar. Optimisme juga didorong oleh semangat menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-80, yang memperkuat keyakinan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Pada pukul 10.29 WIB, IHSG menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di 8.017,07. Total transaksi perdagangan mencapai Rp30,97 triliun. Sayangnya, setelah mencetak rekor, IHSG justru terkoreksi dan akhirnya ditutup melemah 0,41% di level 7.898,38.

Meskipun sempat menembus 8.000, beberapa saham big caps justru mengalami penurunan, turut menyeret IHSG ke zona merah. Beberapa saham tersebut antara lain:

  • PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), milik Hashim Djojohadikusumo
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), milik Grup Djarum
  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
  • PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), milik Prajogo Pangestu
  • PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), milik Happy Hapsoro

Kilas Balik Detik-Detik IHSG 8.000

Kenaikan signifikan IHSG terjadi pada pukul 10.27 WIB, namun level 8.000 hanya bertahan selama empat menit sebelum akhirnya berbalik turun. Kenaikan sesaat tersebut didorong oleh saham-saham konglomerat seperti WIRG, DSSA, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), serta saham perbankan BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Berikut adalah daftar saham dengan nilai transaksi terbesar hingga sesi I perdagangan:

Scroll to Top