Israel Lancarkan Ekspansi Pemukiman Baru, Mimpi Negara Palestina Terancam Pupus

Jakarta – Israel semakin gencar memperluas pendudukan ilegal di wilayah Tepi Barat, Palestina. Langkah ini dilakukan seiring dengan semakin gencarnya promosi konsep ‘Israel Raya’ oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang memicu kecaman dari berbagai penjuru dunia.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan pemukiman untuk mewujudkan "realitas Yahudi" di tanah Palestina.

"Hal ini jelas akan mengubur ide pendirian negara Palestina, karena memang tidak ada yang perlu diakui," ujar Smotrich dalam sebuah acara peresmian.

Smotrich mengungkapkan bahwa ia telah menyetujui rencana pembangunan sekitar 3.401 unit perumahan yang akan menghubungkan wilayah pendudukan Israel di Yerusalem Timur dan daerah Maale Adumim.

Pembangunan ilegal ini, yang bertentangan dengan hukum internasional, akan membelah Tepi Barat menjadi dua bagian. Lokasi pembangunan berada tepat di tengah-tengah wilayah Tepi Barat.

"Siapa pun di dunia ini yang mencoba mengakui Negara Palestina akan menghadapi kenyataan di lapangan. Bukan dengan keputusan politik, pernyataan, tetapi dengan fakta," tegas Smotrich.

Rencana perluasan pendudukan ilegal yang akan memecah Tepi Barat ini sebenarnya sudah lama menjadi agenda Israel. Sebelumnya, Netanyahu, yang saat itu masih menjabat sebagai menteri keuangan, juga telah menyuarakan rencana serupa. Namun, karena tekanan internasional, rencana ini sempat tertunda.

Israel kembali mengaktifkan rencana ilegal ini seiring dengan meningkatnya jumlah negara yang berencana mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Negara-negara sekutu Amerika Serikat dan Israel, seperti Inggris, Kanada, Prancis, dan Australia, bahkan berencana untuk meresmikan pengakuan mereka terhadap negara Palestina pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang.

Baru-baru ini, Netanyahu juga kembali mempromosikan gagasan ‘Israel Raya’ atau ‘Greater Israel’, sebuah rencana untuk memperluas wilayah Israel hingga mencaplok wilayah dari lima negara tetangga.

Scroll to Top