Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam logam tanah jarang (LTJ) dan berkomitmen untuk mengelolanya demi kedaulatan dan kemakmuran bangsa. Logam tanah jarang, dengan 17 elemen kimia yang esensial, menjadi kunci teknologi modern, mulai dari elektronik hingga sistem pertahanan.
Apa Itu Logam Tanah Jarang?
Meskipun disebut "tanah jarang", unsur-unsur ini sebenarnya cukup banyak terdapat di bumi. Namun, konsentrasi tinggi yang ekonomis untuk ditambang jarang ditemukan. LTJ vital untuk berbagai aplikasi teknologi tinggi karena sifat magnetik, luminesens, dan elektrokimianya yang unik.
Indonesia di Peta Logam Tanah Jarang
Indonesia berpotensi menjadi pemain utama global dengan cadangan LTJ yang signifikan, yaitu sekitar 1,5 miliar ton. Unsur-unsur ini ditemukan di berbagai wilayah seperti Bangka Belitung, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Potensi ini akan menjadi lebih baik jika hilirisasi diperkuat.
Mengapa Logam Tanah Jarang Penting?
LTJ dijuluki "vitamin industri modern" karena perannya yang krusial dalam sektor sipil dan militer. Penggunaannya mencakup baterai kendaraan listrik, turbin angin, smartphone, laptop, LED, dan sistem pertahanan canggih. Banyak negara berlomba mengamankan pasokan LTJ demi keuntungan strategis.
Dominasi China dan Implikasinya
Saat ini, China mendominasi produksi dan pemrosesan LTJ global. Dominasi ini memberikan China pengaruh besar dalam konflik dagang, menjadikan LTJ senjata geopolitik yang efektif. Hal ini menekankan pentingnya diversifikasi sumber dan penguatan hilirisasi di negara lain, termasuk Indonesia.
Strategi Indonesia
Prabowo mengaitkan pengelolaan LTJ dengan strategi pertahanan rakyat semesta. Ia menegaskan pentingnya menguasai, mengendalikan, membela, dan mengelola kekayaan bangsa. Indonesia harus menciptakan sumber daya manusia unggul agar SDA dapat dimanfaatkan secepatnya.
Tantangan dan Peluang Indonesia
Indonesia memiliki potensi besar dalam LTJ. Namun, Indonesia belum melakukan eksplorasi lebih lanjut untuk memastikan jumlah cadangannya. Tantangan utama adalah bagaimana mengembangkan industri hilir LTJ yang kuat dan kompetitif, serta menarik investasi untuk eksplorasi dan pengolahan. Keberhasilan dalam mengatasi tantangan ini akan membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam pasar LTJ global.