Pengisi Suara ‘Merah Putih: One for All’ Buka Suara Soal Kontroversi Film

Billie Valentino, salah satu pengisi suara film animasi Merah Putih: One for All, akhirnya memberikan tanggapannya terkait ramainya perbincangan mengenai film tersebut. Ia mengaku terkejut film yang menuai banyak kritik itu bisa tayang di bioskop.

"Awalnya saya kira cuma akan ditayangkan di stasiun TV lokal yang kurang terkenal," ujarnya dalam video yang diunggah di TikTok. "Tapi ternyata malah tayang di bioskop, bersaing dengan Demon Slayer pula!" Ia juga menambahkan bahwa kualitas grafis film tersebut tampak kurang meyakinkan.

Film Merah Putih: One for All tetap tayang di beberapa bioskop di Indonesia pada tanggal 14 Agustus, meskipun telah menuai kritik pedas sejak trailer perdananya dirilis. Di Jakarta, film ini sempat tayang di tiga bioskop dengan lima kali penayangan setiap hari.

Billie juga menjelaskan mengenai bayarannya sebagai pengisi suara. Ia menegaskan bahwa ia hanya dibayar per jam dan tidak mengetahui menahu soal rumor anggaran produksi film yang mencapai Rp6,7 miliar. Ia juga merasa namanya dicantumkan sebagai character designer tidak sesuai dengan kenyataan.

"Saya dan teman saya hanya bertugas sebagai pengisi suara dan dibayar per jam. Kami tidak tahu soal dana Rp6,7 miliar itu," ungkapnya.

Merah Putih: One for All memang mendapatkan banyak kritikan dari warganet sejak sebelum penayangannya. Berbagai aspek seperti kualitas animasi, desain karakter, hingga detail visual menjadi sorotan tajam. Banyak warganet menemukan kejanggalan dalam trailer film tersebut, mulai dari tampilan karakter yang kurang menarik, latar yang kurang detail, hingga kualitas audio yang kurang baik. Beberapa warganet juga mempertanyakan ketelitian tim produksi dalam mengerjakan film animasi ini.

Scroll to Top