Siapkan diri untuk menyaksikan pertunjukan langit yang menakjubkan! Di bulan Agustus, Bumi akan melewati jalur debu yang ditinggalkan oleh komet Swift-Tuttle, memicu fenomena alam yang dikenal sebagai Hujan Meteor Perseid. Uniknya, pengumuman album baru Taylor Swift bersamaan dengan momen kosmik ini. Apa sebenarnya fenomena menakjubkan ini?
Hujan meteor ini terkenal dengan bola api yang mempesona, meteor sangat terang yang memancarkan cahaya intens dan bertahan lebih lama dari bintang jatuh biasa. Lembaga antariksa dunia menganggapnya sebagai "hujan meteor terbaik tahun ini," menghasilkan meteor cepat dan terang yang sering meninggalkan jejak cahaya dan warna yang memanjang. Dengan potensi 50 hingga 100 meteor terlihat per jam dalam kondisi ideal, hujan meteor ini tergolong sangat memukau dan "berlimpah".
Apa Itu Hujan Meteor Perseid?
Perseid adalah salah satu hujan meteor paling populer dan dapat diprediksi setiap tahun. Terjadi setiap musim panas saat Bumi melintasi jejak debu komet Swift-Tuttle. Saat partikel kecil puing antariksa memasuki atmosfer dengan kecepatan tinggi, mereka terbakar, menciptakan garis cahaya terang yang kita lihat sebagai meteor atau "bintang jatuh". Nama Perseid sendiri berasal dari konstelasi Perseus.
Kapan Puncak Hujan Meteor Perseid?
Aktivitas Perseid berlangsung di langit antara 17 Juli dan 24 Agustus, menawarkan kesempatan mengamati langit selama beberapa minggu. Intensitasnya meningkat secara bertahap saat Bumi semakin dalam memasuki area puing-puing komet Swift-Tuttle. Puncaknya diperkirakan terjadi pada malam 12 Agustus hingga dini hari 13 Agustus. Pada saat ini, jumlah meteor tertinggi per jam biasanya dapat dilihat. Meski cahaya bulan mungkin cukup terang tahun ini, Perseid dikenal menghasilkan bola api terang yang masih bisa dinikmati.
Bagaimana Cara Menyaksikan Hujan Meteor Perseid?
Waktu terbaik untuk melihat Perseid adalah beberapa jam sebelum fajar pada 13 Agustus, tetapi meteor juga bisa terlihat mulai pukul 22.00 waktu setempat. Untuk memaksimalkan peluang Anda, biarkan mata Anda beradaptasi dengan kegelapan selama sekitar setengah jam, dan arahkan pandangan sekitar 40 derajat di atas titik radian.
Hujan Meteor Selanjutnya Setelah Perseid?
Setelah Perseid, hujan meteor besar berikutnya adalah Orionid, yang mencapai puncaknya pada akhir Oktober. Meskipun tidak sekuat Perseid, Orionid tetap menawarkan pemandangan yang indah, terutama di bawah langit yang gelap. Puncaknya diperkirakan antara 22 dan 23 Oktober tahun berikutnya.