Ilmuwan Deteksi Neutrino Berenergi Tertinggi, Ungkap Misteri Alam Semesta

Jakarta – Tim ilmuwan internasional baru-baru ini mengumumkan penemuan yang menggemparkan dunia fisika: deteksi neutrino dengan tingkat energi tertinggi yang pernah tercatat. Partikel misterius ini, yang sering disebut "partikel hantu" karena interaksinya yang sangat lemah dengan materi, membuka jendela baru untuk memahami alam semesta yang ekstrem.

Pada Februari 2023, detektor KM3NeT yang terbenam di kedalaman ribuan meter di bawah Laut Mediterania menangkap sinyal unik dari neutrino, diberi kode KM3-230213A. Energi partikel ini mencapai 220 petaelektronvolt (PeV), jauh melampaui rekor sebelumnya yang hanya sekitar 10 PeV.

Para ahli meyakinkan bahwa sinyal ini bukan kesalahan alat atau gangguan, melainkan bukti nyata dari neutrino yang berinteraksi dengan partikel lain di sekitar detektor. Pola cahaya yang dihasilkan cocok dengan karakteristik partikel relativistik, kemungkinan besar muon, yang menguatkan kesimpulan bahwa neutrino astrofisika adalah sumbernya.

Neutrino adalah partikel subatomik tanpa muatan listrik dan massa yang sangat kecil. Mereka sangat jarang berinteraksi dengan materi, sehingga miliaran neutrino dapat menembus tubuh manusia setiap detik tanpa terdeteksi.

Deteksi neutrino ultra-energi tinggi seperti ini sangat langka. Eksperimen serupa seperti IceCube dan Pierre Auger belum pernah mencatat neutrino dengan energi setinggi ini. Tim KM3NeT memperkirakan bahwa meskipun peluangnya sangat kecil, penemuan ini konsisten dengan hasil eksperimen lainnya.

Penelitian ini juga mengkaji bagaimana neutrino 220 PeV ini sesuai dengan gambaran besar distribusi neutrino di alam semesta. Penambahan data ini memperkuat prediksi perilaku neutrino secara keseluruhan.

Lebih jauh lagi, para peneliti mempertimbangkan kemungkinan adanya mekanisme baru yang menghasilkan neutrino ultra-energi tinggi, yang berbeda dari yang selama ini kita ketahui. Meskipun belum dapat dipastikan, kemungkinan sumber neutrino ini mencakup fenomena ekstrem seperti lontaran dari pusat galaksi, letupan sinar gamma dari bintang yang meledak, atau interaksi dengan radiasi latar gelombang mikro kosmik.

Para ilmuwan sepakat bahwa neutrino ini kemungkinan besar tidak berasal dari galaksi Bima Sakti kita. Dari mana pun asalnya, KM3-230213A lahir di lingkungan yang sangat ekstrem dan jauh. Saat ini, para peneliti berusaha untuk meningkatkan rekonstruksi lintasannya untuk melacak titik asalnya.

Penemuan ini membuka jalan baru dalam astronomi neutrino ultra-energi tinggi, memungkinkan kita untuk menjelajahi alam semesta dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Scroll to Top