Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa China tidak akan melancarkan serangan ke Taiwan selama ia masih menjabat. Klaim ini didasarkan pada percakapan langsung dengan Presiden China, Xi Jinping.
Dalam sebuah wawancara, Trump mengungkapkan bahwa Xi Jinping secara pribadi meyakinkannya bahwa tindakan militer terhadap Taiwan tidak akan terjadi selama masa kepemimpinannya. Trump mengklaim bahwa Xi Jinping juga menekankan pentingnya kesabaran bagi China dalam isu ini.
Pernyataan Trump muncul setelah adanya laporan mengenai komunikasi antara kedua pemimpin pada bulan Juni. Isu Taiwan tetap menjadi topik sensitif dalam hubungan AS-China.
Menanggapi pernyataan Trump, Kedutaan Besar China di Washington menekankan bahwa isu Taiwan adalah masalah yang paling penting dan sensitif dalam hubungan bilateral. Kedutaan mendesak pemerintah AS untuk mematuhi prinsip "Satu China" dan menangani isu-isu terkait Taiwan dengan hati-hati.
Terlepas dari klaim Trump, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth sebelumnya telah menyatakan kekhawatiran bahwa China berencana menginvasi Taiwan pada tahun 2027. Hegseth mengklaim bahwa Presiden Xi Jinping telah menginstruksikan militernya untuk mempersiapkan invasi pada tahun tersebut dan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) secara aktif membangun kapasitas yang diperlukan. Hegseth juga menyatakan bahwa AS tidak menginginkan perang tetapi harus memastikan bahwa China tidak dapat mendominasi AS atau sekutunya.