Chicago, Indonesia – Khamzat Chimaev mencetak sejarah dengan merebut gelar juara dunia kelas menengah UFC dalam ajang UFC 319 yang digelar di United Center, Chicago. Kemenangan diraih setelah mengalahkan Dricus Du Plessis melalui kemenangan angka mutlak, dengan skor 50-44 dari seluruh juri.
Setelah dinyatakan sebagai pemenang, Chimaev merayakan kemenangannya dengan mengibarkan bendera Palestina di dalam octagon, disambut sorak sorai pendukung. Momen emosional ini dilanjutkan dengan penerimaan sabuk juara dari Presiden UFC, Dana White, sambil tetap memegang bendera Palestina.
Dalam pidato kemenangannya, Chimaev meluapkan rasa syukur dan mengumandangkan ‘Allahu Akbar’ saat diwawancarai oleh Joe Rogan. Aksi ini mengulangi momen serupa saat sesi faceoff jelang pertandingan, di mana Chimaev juga meneriakkan ‘Allahu Akbar’, yang memicu reaksi heboh dari para penggemar dan bahkan membuat Dana White terkejut.
Chimaev membuktikan janjinya sejak bergabung dengan UFC pada tahun 2020 untuk menjadi juara dunia. Meskipun tidak berhasil meraih kemenangan melalui KO, TKO, atau submission, penampilannya melawan Du Plessis tetap memukau.
"Saya tidak pernah memiliki rencana pertarungan yang spesifik. Saya hanya datang dan berlatih seperti biasa. Lawan saya kuat, dan saya tidak bisa menyelesaikannya. Saya menghormatinya, dia satu-satunya juara yang menyebut nama saya. Dia memiliki hati yang tulus, singa sejati, singa Afrika sejati," ujar Chimaev.
Dengan kemenangan ini, Khamzat Chimaev menjadi petarung asal Chechnya pertama yang berhasil meraih gelar juara dunia UFC. Dricus Du Plessis sendiri mengakui keunggulan Chimaev dan menyatakan bahwa lawannya itu layak meraih kemenangan.
"Dia pantas mendapatkan ini 100 persen, dia mengalahkan saya dengan adil malam ini. Dia lebih baik malam ini, dan saya akan kembali untuk merebut kembali sabuk saya. Untuk saat ini, gelar itu miliknya dan dia pantas menikmatinya," kata Du Plessis.