Sebuah insiden tragis terjadi di sebuah rumah sakit di Inggris, di mana seorang pasien wanita bernama Jean Dye (77 tahun) meninggal dunia saat menjalani operasi jantung. Kematiannya disebabkan oleh pemadaman listrik mendadak di ruang operasi.
Menurut laporan investigasi, Dye dirawat di Rumah Sakit Umum Scunthorpe pada September 2020 karena penyakit jantung yang dideritanya. Ia menjalani angioplasti, prosedur invasif minimal untuk membuka arteri jantung yang tersumbat dengan pemasangan stent.
Di tengah operasi, pemadaman listrik selama 10 menit melumpuhkan peralatan medis, termasuk mesin sinar-X yang krusial untuk pemasangan stent. Dokter tidak dapat melanjutkan prosedur sampai listrik kembali menyala.
Setelah listrik pulih dan stent berhasil dipasang, kondisi Dye memburuk dan akhirnya meninggal dunia. Penyebab kematiannya adalah diseksi arteri iatrogenik, komplikasi yang terjadi selama prosedur medis.
Koroner senior, Paul Smith, menyatakan bahwa ada kemungkinan besar Dye bisa selamat jika tidak terjadi pemadaman listrik. Investigasi menemukan tidak ada penyebab jelas dari pemadaman tersebut, dan staf rumah sakit belum pernah mengalami situasi serupa sebelumnya.
Smith menyampaikan kekhawatiran serius tentang potensi kejadian serupa di masa depan. Ia menyoroti lokasi tombol reset yang berada di tempat terpisah, serta tidak adanya indikator di ruang operasi yang menunjukkan sirkuit telah aktif.
Laporan tersebut merekomendasikan tindakan segera untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Smith menekankan pentingnya staf mengetahui penyebab pasti pemadaman dan memiliki akses cepat untuk mereset sirkuit tanpa harus menunggu teknisi.
Meskipun sulit untuk memastikan apakah waktu tambahan akibat pemadaman listrik secara langsung menyebabkan kematian Dye, Smith memperingatkan bahwa dalam kasus lain, perbedaan waktu yang singkat dapat menjadi penentu antara hidup dan mati.