Tragedi Banjir Bandang Kembali Landa China, Belasan Korban Berjatuhan di Mongolia Dalam

Musibah banjir bandang kembali menghantam Tiongkok, kali ini menerjang wilayah Mongolia Dalam. Bencana yang terjadi pada Sabtu (16/8/2025) malam tersebut dilaporkan telah merenggut nyawa delapan orang, sementara empat lainnya masih dalam pencarian.

Kejadian ini menambah daftar panjang bencana alam yang melanda berbagai wilayah di Tiongkok sepanjang musim panas tahun ini.

Menurut laporan, sebanyak 13 orang yang sedang berkemah di area terbuka Urat Rear Banner, Mongolia Dalam, menjadi korban terjangan banjir bandang yang datang secara tiba-tiba sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Dari jumlah tersebut, delapan orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, empat masih belum ditemukan, dan satu orang berhasil diselamatkan.

Upaya pencarian dan penyelamatan terus diintensifkan hingga Minggu pagi. Pihak berwenang memastikan bahwa pencarian korban hilang akan terus dilakukan.

Kementerian Manajemen Darurat Tiongkok segera menginstruksikan mobilisasi penuh tim penyelamat dan meminta verifikasi kondisi korban hilang. Tim khusus juga diterjunkan ke lokasi bencana untuk memantau proses evakuasi dan memastikan penanganan yang maksimal.

Banjir bandang dan tanah longsor merupakan kejadian yang kerap melanda Tiongkok, terutama di musim panas. Perubahan iklim yang ekstrem menyebabkan curah hujan tinggi di beberapa wilayah, sementara wilayah lainnya mengalami gelombang panas. Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi di seluruh negeri.

Awal Agustus lalu, banjir bandang dan tanah longsor di wilayah barat laut Tiongkok mengakibatkan sedikitnya 13 korban jiwa. Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Beijing bulan lalu menyebabkan 44 orang meninggal dunia, dengan kawasan pinggiran ibu kota menjadi wilayah yang paling terdampak. Di provinsi tetangga, Hebei, tanah longsor merenggut nyawa delapan orang.

Para ilmuwan menekankan bahwa perubahan iklim akibat aktivitas manusia turut memperparah pola cuaca ekstrem, sehingga meningkatkan potensi terjadinya banjir besar yang merusak. Intensitas hujan yang semakin tinggi, ditambah dengan tata ruang yang rentan, membuat sulit untuk menghindari korban jiwa dan kerugian.

Pemerintah Tiongkok belum memberikan informasi lebih rinci mengenai identitas korban maupun kondisi penyintas dari insiden di Mongolia Dalam. Fokus utama saat ini tertuju pada pencarian korban hilang dan penanganan darurat di lokasi kejadian.

Scroll to Top