Jakarta – Militer Israel terus mematangkan rencana untuk eskalasi serangan di Gaza. Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, menyatakan bahwa operasi akan berlanjut hingga Hamas mengalami kekalahan total.
Zamir menegaskan, rencana fase berikutnya dari operasi telah disetujui. Fokus utama adalah menggempur Kota Gaza dalam Operasi "Kereta Perang Gideon" yang dimulai sejak pertengahan Mei. Prioritas utama tetap pada pembebasan sandera.
Menanggapi hal ini, Hamas mengecam rencana tersebut sebagai potensi terjadinya gelombang baru pemusnahan dan pengungsian massal. Mereka menyebut rencana Israel sebagai kejahatan perang besar dan bentuk pengabaian terhadap hukum internasional serta kemanusiaan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya telah memaparkan rencana operasi fase baru di Gaza yang telah disetujui oleh kabinet keamanannya. Israel bersiap merebut Kota Gaza dan kamp-kamp pengungsi di sekitarnya, dengan tujuan menghancurkan Hamas dan membebaskan sandera yang ditawan sejak serangan 7 Oktober 2023, peristiwa yang memicu konflik selama 22 bulan terakhir.
Zamir mengklaim bahwa serangan yang sedang berlangsung telah mencapai tujuannya, dimana Hamas kini tidak lagi memiliki kemampuan yang sama seperti sebelumnya. Menurutnya, militer Israel telah memberikan pukulan signifikan kepada kelompok militan Palestina tersebut. Ia menambahkan bahwa kampanye militer saat ini adalah bagian dari strategi jangka panjang yang terencana.