JAKARTA, KOMPAS.TV – Kasus suspek chikungunya di Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2025 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat beberapa provinsi dengan kasus tertinggi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Banten.
Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini sering disebut sebagai "flu tulang" karena rasa nyeri yang hebat pada sendi.
Penyakit chikungunya umumnya muncul pada awal dan akhir musim hujan. Gejala biasanya berlangsung antara 3 hingga 10 hari, tetapi nyeri sendi dapat bertahan lebih lama pada beberapa orang.
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala chikungunya yang perlu diwaspadai:
1. Demam Tinggi
Demam adalah gejala awal yang paling umum. Suhu tubuh dapat meningkat hingga 39-40°C secara tiba-tiba, seringkali disertai menggigil. Demam biasanya berlangsung selama 2-3 hari, namun rasa lemas dapat bertahan lebih lama.
2. Nyeri Sendi yang Parah
Nyeri sendi adalah gejala khas chikungunya. Rasa sakit seringkali muncul di pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, atau jari-jari, sehingga penderita kesulitan beraktivitas. Nyeri sendi ini bisa berlangsung beberapa minggu bahkan berbulan-bulan.
3. Sakit Kepala Hebat
Banyak penderita chikungunya mengalami sakit kepala yang intens, terutama di area dahi atau pelipis. Sakit kepala ini biasanya muncul bersamaan dengan demam dan nyeri otot.
4. Nyeri Otot
Otot juga dapat mengalami peradangan akibat infeksi chikungunya. Penderita biasanya merasakan pegal dan kaku di area punggung, paha, dan bahu. Nyeri otot ini dapat memperburuk kelelahan.
5. Ruam Kulit
Sebagian penderita chikungunya mengalami ruam kemerahan di kulit, biasanya muncul di batang tubuh, lengan, atau kaki. Ruam ini disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap infeksi virus dan biasanya muncul 2-5 hari setelah demam. Ruam chikungunya tidak disertai perdarahan.
6. Pembengkakan Sendi
Selain nyeri, sendi penderita chikungunya juga bisa mengalami pembengkakan akibat peradangan dan penumpukan cairan di sekitar sendi. Pembengkakan dapat membuat penderita sulit bergerak dan memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama.