Ketidakhadiran Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam perayaan HUT ke-80 RI di Istana Merdeka menjadi sorotan. Namun, PDIP memastikan bahwa hubungan Megawati dengan Presiden Prabowo Subianto tetap harmonis.
Politikus PDIP, Guntur Romli, menyatakan bahwa hubungan Megawati dan Prabowo layaknya saudara kandung. Ia juga menegaskan bahwa relasi antara PDIP dan pemerintahan juga berjalan baik.
Ketidakhadiran Megawati di Istana bukan tanpa alasan. Pada tanggal 16 Agustus, ia menghadiri pengukuhan Paskibraka di Istana. Sementara itu, pada tanggal 17 Agustus, Megawati memiliki agenda rutin sebagai inspektur upacara HUT ke-80 RI di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
"Ibu Megawati tidak hadir di Istana bukan karena ada masalah dengan Presiden Prabowo, tetapi karena beliau menjadi inspektur upacara," jelas Guntur.
Dalam upacara HUT RI perdana di era Presiden Prabowo Subianto, tampak hadir Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Mensesneg Prasetyo Hadi sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa Megawati berhalangan hadir karena memimpin upacara bersama kader PDIP.
Sementara itu, Megawati memimpin langsung upacara HUT ke-80 RI di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa upacara di Sekolah Partai telah menjadi tradisi yang dibangun sejak lama oleh PDI Perjuangan.