Jamu, minuman tradisional kebanggaan Indonesia, bukan sekadar minuman biasa. Lebih dari itu, jamu adalah warisan budaya dengan segudang manfaat kesehatan, terutama dalam meningkatkan daya tahan tubuh.
Sejarah jamu terentang jauh ke belakang, bahkan diperkirakan sudah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha. Bukti tradisi meramu dan mengonsumsi jamu dapat ditemukan pada relief candi-candi terkenal seperti Borobudur dan Prambanan. Catatan tentang jamu juga terdokumentasi dalam Serat Centhini dan Kawruh Bab Jampi-Jampi Jawi.
Dahulu, jamu diracik oleh orang-orang dengan kekuatan spiritual, seperti wiku atau dukun. Penjualan jamu dengan cara digendong diperkirakan dimulai pada masa Kerajaan Mataram Islam. Jamu juga memiliki peran penting dalam upacara-upacara Kerajaan Majapahit, dengan delapan jenis jamu yang dikonsumsi oleh keluarga kerajaan, seperti kunyit asam, beras kencur, dan lainnya.
Manfaat Konsumsi Jamu:
- Meredakan Peradangan Sistemik: Bahan-bahan dalam jamu, seperti kunyit dan jahe, memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang baik untuk kesehatan sendi, fungsi kekebalan tubuh, dan fungsi otak. Asam Jawa dan serai juga kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral yang mendukung kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko penyakit jantung.
- Menyehatkan Pencernaan: Jahe dalam jamu dapat membantu mengatasi mual, perut kembung, dan masalah pencernaan lainnya. Kunyit juga tinggi serat yang melancarkan buang air besar.
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh: Pola makan kaya antioksidan dapat menetralkan molekul berbahaya yang melemahkan sistem imun. Bahan-bahan dalam jamu, terutama jahe dan serai, dapat meningkatkan mikrobioma usus sehat yang mendukung kekebalan tubuh.
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengaitkan secara langsung konsumsi jamu dengan fungsi kekebalan tubuh yang lebih baik, minum jamu jahe dapat membantu meringankan gejala flu dan batuk. Jamu adalah cara alami dan lezat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.