Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menghadapi situasi darurat kesehatan akibat lonjakan kasus campak yang signifikan. Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari seribu kasus telah terdeteksi hanya dalam delapan bulan terakhir.
Dinas Kesehatan setempat mencatat, sejak awal Januari hingga minggu pertama Agustus 2025, sebanyak 1.548 kasus campak telah dilaporkan. Kasus ini tersebar luas di seluruh wilayah, baik di daratan maupun kepulauan Sumenep. Data ini dikumpulkan dari 30 puskesmas dan empat rumah sakit rujukan yang ada di Kabupaten Sumenep.
Tragisnya, dari ribuan kasus tersebut, empat anak berusia antara 1 hingga 4 tahun meninggal dunia akibat komplikasi campak. Faktor utama penyebab kematian ini adalah karena anak-anak tersebut belum pernah mendapatkan imunisasi campak.
Penyebaran campak di Sumenep dinilai sangat cepat dan merata. Virus campak sangat mudah menular melalui kontak langsung, penggunaan barang pribadi secara bersamaan seperti pakaian, handuk, dan sabun.
Menanggapi situasi ini, Dinas Kesehatan Sumenep meningkatkan upaya pencegahan dengan mengintensifkan program imunisasi campak. Masyarakat diimbau untuk segera membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksinasi campak. Vaksinasi dapat dilakukan di puskesmas maupun posyandu.
Pemerintah daerah juga menggandeng kader posyandu dan penggerak PKK di setiap desa untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya imunisasi campak. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperluas cakupan vaksinasi, sehingga dapat mencegah bertambahnya korban jiwa akibat penyakit campak.