Sebuah peristiwa luar biasa terjadi di kawasan metropolitan Atlanta, Georgia, ketika sebuah meteorit seukuran tomat ceri menembus atap sebuah rumah pada bulan Juni lalu. Batu angkasa ini ternyata menyimpan sejarah kosmik yang lebih tua dari planet kita sendiri.
Analisis yang dilakukan oleh seorang ahli geologi planet dari Universitas Georgia mengungkapkan bahwa meteorit tersebut terbentuk sekitar 4,56 miliar tahun yang lalu, dua puluh juta tahun lebih tua dari Bumi yang berusia 4,54 miliar tahun.
Meteorit ini diyakini berasal dari sabuk asteroid utama yang terletak antara Mars dan Jupiter. Diduga, ia merupakan fragmen dari sebuah asteroid besar yang hancur sekitar 470 juta tahun yang lalu. Bahkan, pemilik rumah tempat meteorit itu jatuh masih menemukan serpihan debu kosmik di dalam rumahnya.
Tim peneliti dari Universitas Georgia dan Arizona State University telah mengajukan nama "Meteorit McDonough" kepada Meteoritical Society. Temuan ini menandai meteorit ke-27 yang ditemukan di Georgia sejak tahun 1788, dan menjadi salah satu dari hanya enam meteorit yang jatuhnya disaksikan secara langsung.
Peristiwa langka ini sempat menghebohkan warga Atlanta. Pada siang hari, bola api terang disertai suara gemuruh terlihat melintasi langit hingga Carolina Utara dan Selatan sebelum akhirnya menembus atap rumah. Awalnya, kilatan cahaya ini disalahartikan sebagai petir oleh Badan Cuaca Nasional AS.
Penelitian terhadap meteorit seperti ini bukan hanya tentang mengungkap sejarah kosmik, tetapi juga tentang meningkatkan kesiapsiagaan kita terhadap potensi ancaman dari asteroid besar. Selalu ada kemungkinan objek raksasa menabrak Bumi secara tiba-tiba, dan jika kita bisa mencegahnya, kita harus mengambil tindakan.