Para astronom baru saja mengumumkan penemuan yang menggemparkan dunia astronomi: supernova jenis baru yang terjadi akibat interaksi dramatis antara bintang raksasa dan lubang hitam. Fenomena ini belum pernah terdokumentasi sebelumnya, membuka cakrawala baru dalam pemahaman kita tentang akhir kehidupan bintang.
Kisah kosmik ini melibatkan bintang yang massanya minimal 10 kali lebih besar dari Matahari dan lubang hitam dengan massa serupa. Keduanya terikat dalam sistem biner, saling mengorbit satu sama lain. Namun, drama dimulai ketika jarak keduanya semakin dekat.
Gravitasi luar biasa dari lubang hitam mulai mendistorsi bentuk bintang, menariknya hingga memanjang secara tidak wajar. Materi bintang sedikit demi sedikit tersedot ke dalam pusaran lubang hitam, memicu ledakan dahsyat yang belum pernah dilihat sebelumnya.
"Kami menyaksikan bintang raksasa yang terperangkap dalam ‘tarian maut’ dengan lubang hitam," ujar salah satu astrofisikawan yang terlibat dalam penelitian ini. "Setelah bertahun-tahun kehilangan massa akibat ‘spiral kematian’ bersama lubang hitam, bintang itu akhirnya meledak. Energi yang dilepaskan dalam satu detik ledakan itu melebihi total energi yang dipancarkan Matahari sepanjang hidupnya."
Ledakan supernova unik ini terjadi sekitar 700 juta tahun cahaya dari Bumi.
Mekanisme pasti yang memicu supernova ini masih menjadi misteri. Para ilmuwan belum yakin apakah distorsi bentuk bintang menyebabkan ketidakstabilan yang mendorong keruntuhan inti, atau lubang hitam benar-benar mencabik-cabik bintang sebelum supernova terjadi.
Sistem biner ini diperkirakan berawal dari dua bintang raksasa yang saling mengorbit. Salah satu bintang kemudian mengakhiri siklus hidupnya dan meledak sebagai supernova, meninggalkan inti yang runtuh menjadi lubang hitam.
Penemuan ini mengungkap bahwa beberapa supernova bisa dipicu oleh keberadaan lubang hitam sebagai pendamping bintang, memberikan wawasan baru tentang bagaimana bintang mengakhiri hidupnya.
Awal ledakan terdeteksi oleh algoritma kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk memindai ledakan tidak biasa di angkasa secara real-time. Hal ini memungkinkan para astronom untuk melakukan observasi lanjutan dengan segera. Setelah ledakan, pengamatan dilakukan oleh berbagai teleskop di Bumi dan di luar angkasa.
Pengamatan selama empat tahun sebelum ledakan menunjukkan adanya emisi terang yang diyakini disebabkan oleh lubang hitam yang melahap materi dari bintang. Lapisan terluar hidrogen bintang tampak terkoyak, memperlihatkan lapisan helium di bawahnya.
Setelah ledakan, emisi terang kembali teramati saat lubang hitam melahap sisa puing bintang, membuatnya semakin masif dan kuat.
Sistem bintang biner, di mana dua atau lebih bintang saling mengorbit, adalah hal yang umum di alam semesta. Beberapa sistem ini bahkan memiliki lubang hitam sebagai salah satu anggotanya.
Penemuan supernova jenis baru ini menyoroti betapa besarnya pengaruh bintang pendamping terhadap nasib sebuah bintang. Peristiwa dramatis ini memberikan gambaran jelas tentang bagaimana lubang hitam dapat memengaruhi kematian bintang raksasa.