Kabar duka menyelimuti dunia olahraga Indonesia, khususnya sepak bola. Mantan Manajer Tim Nasional Indonesia, IGK Manila, telah berpulang pada hari Senin, 18 Agustus 2025, di usia 83 tahun.
Informasi wafatnya tokoh penting ini dikonfirmasi oleh Ferry Indra Sjarief, tokoh sepak bola Jakarta. Kepergian Mayor Jenderal TNI Purnawirawan ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi banyak pihak, termasuk mantan pemain Timnas Indonesia, Hermansyah.
Hermansyah, seorang penjaga gawang legendaris, merasa sangat terbimbing oleh sosok IGK Manila. Kedisiplinan ala militer yang ditanamkan IGK Manila sangat membekas pada para pemain Timnas Indonesia. Hermansyah mengenang jasa IGK Manila dalam membentuk rasa nasionalisme tim Garuda 1 pada tahun 1984.
IGK Manila adalah figur sentral di balik kesuksesan Timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Kala itu, tim Garuda berhasil mengalahkan Thailand melalui adu penalti dengan skor 4-3 di partai puncak.
Selain berkontribusi bagi Timnas, IGK Manila juga pernah menjadi manajer Persija Jakarta dan berhasil membawa tim Macan Kemayoran meraih gelar juara Liga Indonesia 2001. Ia juga berperan penting dalam mengantarkan Bandung Raya meraih gelar juara Liga Indonesia 1996.
Di luar sepak bola, IGK Manila dikenal sebagai tokoh penting dalam pengembangan olahraga wushu di Indonesia. Ia menjabat sebagai Ketua Umum PB Wushu pada tahun 1992 dan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan olahraga ini di Tanah Air, hingga ia dijuluki sebagai "Bapak Wushu Indonesia". Pria kelahiran Singaraja, Bali, pada 8 Juli 1942, ini akan selalu dikenang atas dedikasinya bagi kemajuan olahraga Indonesia.