Dunia aktris Marshanda seolah runtuh dalam sekejap dua tahun lalu, ketika ia kehilangan kekasihnya. Pengalaman pahit kehilangan orang terkasih untuk pertama kalinya akibat kematian, meninggalkan luka yang mendalam.
"Aku sudah membayangkan bagaimana hidup dan masa depanku bersamanya, bagaimana keluarga kami," ungkap Marshanda. Impian indah tentang masa depan bersama kekasihnya hancur berantakan.
Kehilangan sosok yang membantunya membangun visi masa depan, membuat Marshanda merasa kehilangan identitas diri. "Saat kita kehilangan orang yang membantu kita merancang masa depan, yang membantu kita memahami diri kita sepenuhnya, dan dia meninggal, sebagian dari diri kita ikut mati," tuturnya.
Rasa sakit yang mendalam membuatnya sempat ingin meninggalkan popularitas dan kariernya di dunia hiburan, memulai hidup baru tanpa dikenal sebagai Marshanda. "Pelan-pelan aku merasa ingin menyerah pada Marshanda yang dikenal orang," ujarnya. Ia ingin mencari jati diri yang sebenarnya, merasa tidak ditakdirkan untuk berada di dunia hiburan.
Namun, setelah melewati proses yang panjang, Marshanda menyadari bahwa semua yang dialaminya adalah bagian dari fase berduka setelah kehilangan orang yang dicintai secara tiba-tiba.
Sebelumnya, Marshanda hampir menikah dengan seorang pria asal California, Amerika Serikat. Pria tersebut datang menemui keluarganya di Jakarta untuk melamar. Tragisnya, hanya seminggu setelah itu, sang kekasih ditemukan meninggal dunia akibat terjatuh dari balkon apartemen, diduga akibat serangan jantung.