Xiting Li: Miliarder Baru Singapura Pengganti Taipan Cat Goh Cheng Liang

Xiting Li, seorang tokoh yang mungkin belum banyak dikenal publik, kini menduduki singgasana orang terkaya di Singapura, mengungguli nama-nama besar lainnya. Perubahan posisi ini terjadi setelah wafatnya Goh Cheng Liang, maestro di balik industri cat yang telah memimpin daftar orang terkaya Singapura selama bertahun-tahun.

Siapakah sebenarnya Xiting Li, sang pendatang baru di puncak tangga kekayaan Singapura?

Xiting Li adalah seorang warga negara Singapura yang berdomisili di Shenzhen, jantung inovasi dan teknologi di Tiongkok. Pria berusia 74 tahun ini memiliki gelar sarjana sains dari University of Science and Technology of China (USTC).

Kekayaan Li berasal dari perannya sebagai salah satu pendiri dan Ketua Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, perusahaan yang menjadi pemasok utama peralatan medis. Mindray didirikan pada tahun 1991 dan berbasis di Shenzhen, Tiongkok. Lokasi bisnisnya yang berada di luar negeri mengharuskan Li untuk bolak-balik antara Singapura dan Shenzhen.

Ekspansi bisnis Mindray juga merambah ke akuisisi saham di perusahaan lain. Mereka memiliki 21% saham PT APT Medical, produsen peralatan kardiologi yang juga berbasis di Shenzhen. Nilai akuisisi tersebut mencapai lebih dari Rp 14,5 triliun.

Selain aktif di dunia bisnis, Li juga dikenal dermawan. Ia telah menyumbangkan sekitar Rp 10,8 miliar kepada almamaternya, USTC. Dana tersebut digunakan untuk beasiswa pendidikan serta pengadaan peralatan medis bagi rumah sakit universitas dan afiliasinya. Li juga mendonasikan 120 defibrilator eksternal otomatis (AED) senilai Rp 3,6 miliar kepada USTC, menjadikannya universitas pertama di Tiongkok yang memiliki fasilitas AED lengkap.

Kekayaan Li Masih di Bawah Konglomerat Indonesia

Meskipun menduduki peringkat pertama di Singapura, kekayaan Xiting Li yang mencapai Rp 210 triliun masih berada di bawah sejumlah konglomerat Indonesia. Prajogo Pangestu, pendiri PT Barito Pacific, memiliki kekayaan yang jauh lebih besar, yaitu Rp 556 triliun. Low Tuck Kwong, pendiri PT Bayan Resources, juga memiliki kekayaan di atas Li, yaitu Rp 416 triliun. Bahkan, Budi Hartono, pemilik BCA dan pendiri Djarum, memiliki kekayaan yang lebih besar, yaitu Rp 356 triliun.

Scroll to Top