Dunia olahraga Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. I Gusti Kompyang Manila, atau lebih dikenal sebagai IGK Manila, telah berpulang pada hari Senin, 18 Agustus 2025. Kabar duka ini sontak menyebar dan menuai simpati dari berbagai kalangan, termasuk Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Melalui unggahan di media sosialnya, Erick Thohir mengungkapkan rasa kehilangannya atas sosok yang ia anggap sebagai sahabat sekaligus mentor. Erick mengenang masa-masa kebersamaan mereka di Persija, yang berbuah manis dengan gelar juara pada tahun 2001.
"Saya kehilangan sahabat sekaligus mentor yang loyal dan pekerja keras. Kami pernah bekerja sama saat di Persija dan membawa juara tahun 2001," tulis Erick.
Kontribusi IGK Manila bagi sepak bola Indonesia memang tak ternilai harganya. Ia pernah menjabat sebagai Manajer Timnas Indonesia saat meraih medali emas SEA Games 1991. Kemenangan dramatis atas Thailand melalui adu penalti di Manila menjadi salah satu momen bersejarah bagi sepak bola tanah air. Selain itu, IGK Manila juga berjasa membawa Bandung Raya menjuarai Liga Indonesia pada tahun 1996.
"Beliau juga pernah berjasa saat menjadi Manajer Timnas Indonesia ketika juara SEA Games tahun 1991."
"Terima kasih untuk seluruh kontribusi yang telah diberikan kepada sepak bola Indonesia, Pak Jenderal IGK Manila," ucap Erick.
Lebih dari sekadar sepak bola, IGK Manila juga dikenal sebagai Bapak Wushu Indonesia. Perannya dalam memperkenalkan dan mengembangkan wushu di Indonesia patut diacungi jempol. Meskipun pada awalnya hanya menghasilkan dua medali perunggu di SEA Games 1993, namun IGK Manila berhasil meletakkan dasar bagi perkembangan wushu sebagai salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia. Berkat dedikasinya, lahir atlet-atlet wushu berprestasi seperti Lindswell Kwok dan Edgar Xavier Marvelo yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Kepergian IGK Manila meninggalkan duka mendalam bagi dunia olahraga Indonesia. Jasa dan pengabdiannya akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.