Pasar Keuangan Indonesia Menanti Momentum: Suku Bunga BI, The Fed, dan Jackson Hole Jadi Fokus Utama

Pasar keuangan Indonesia menutup pekan lalu dengan warna beragam. IHSG dan rupiah kompak tertekan, sementara obligasi pemerintah (SBN) justru diburu investor. Wall Street pun tak seragam, menunggu sinyal penting dari The Fed.

Pekan ini, pasar keuangan domestik diprediksi masih akan fluktuatif. Perhatian utama tertuju pada sejumlah agenda krusial yang berpotensi menjadi katalis pergerakan IHSG, rupiah, dan SBN.

Kinerja Pasar Pekan Lalu

Pada penutupan perdagangan Jumat (15 Agustus 2025), IHSG terkoreksi 0,41% ke level 7.898,37, setelah sempat mencetak rekor intraday di atas 8.000. Nilai transaksi mencapai Rp30,97 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp1,31 triliun. Sektor utilitas menjadi pemberat utama, sementara sektor teknologi, kesehatan, dan keuangan mampu mencatatkan penguatan.

Rupiah melemah 0,30% ke Rp16.155 per dolar AS, terpengaruh oleh penguatan indeks dolar AS dan pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto. Sentimen eksternal juga dipengaruhi oleh data PPI AS yang lebih tinggi dari perkiraan, memicu ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang tidak terlalu agresif.

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun turun 0,19% menjadi 6,391%, menandakan aksi beli oleh investor.

Agenda Penting Pekan Ini

Berikut adalah faktor-faktor kunci yang diperkirakan akan memengaruhi pasar keuangan Indonesia pekan ini:

  • Keputusan Suku Bunga Bank Indonesia (BI):
    BI akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Rabu (20 Agustus 2025). Pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga setelah pemangkasan sebelumnya.
  • Kebijakan Suku Bunga China:
    Bank Rakyat China (PBoC) juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga Agustus 2025. Langkah Beijing dinantikan di tengah perlambatan konsumsi domestik.
  • Risalah Rapat FOMC:
    Risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) akan dirilis, memberikan detail pandangan anggota The Fed terkait kebijakan moneter.
  • Data Transaksi Berjalan:
    BI akan merilis data transaksi berjalan kuartal II-2025, menjadi indikator penting stabilitas eksternal Indonesia.
  • Data Uang Beredar RI:
    BI juga akan merilis data uang beredar (M2) periode Juli 2025, memberikan gambaran likuiditas perekonomian.
  • Simposium Jackson Hole:
    Pasar global akan tertuju pada Simposium Ekonomi Jackson Hole, dengan pidato Ketua The Fed Jerome Powell menjadi sorotan utama. Sinyal mengenai arah suku bunga AS ke depan sangat dinantikan.

Fokus pada Pidato Powell di Jackson Hole

Simposium Jackson Hole menjadi momen krusial bagi pasar global. Pidato Jerome Powell diharapkan memberikan petunjuk mengenai langkah The Fed selanjutnya, terutama terkait pemangkasan suku bunga. Dampak dari pidato ini berpotensi sangat besar, mengingat rekam jejak simposium ini dalam mengubah arah pasar secara drastis.

Agenda dan Rilis Data Hari Ini

Beberapa agenda penting hari ini meliputi:

  • Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi
  • Rapat Paripurna DPR terkait RUU APBN 2026
  • Kampanye Nasional Berantas Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal oleh OJK
  • Risk & Governance Summit 2025 oleh OJK
  • Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI)
  • Indeks Penjualan Ritel tahunan Redbook AS
  • RUPS beberapa emiten seperti FKS Multi Agro Tbk (FISH) dan PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP)
  • Pembayaran Dividen PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Scroll to Top