Para astronom baru saja membuat penemuan yang menggemparkan: sebuah lubang hitam raksasa yang ukurannya 36 kali lebih besar dari massa Matahari kita! Objek luar angkasa ini terletak di sekitar galaksi Messier 87, sebuah galaksi besar yang berjarak sekitar 5 juta tahun cahaya dari Bumi.
Para ilmuwan sedang berusaha memahami bagaimana lubang hitam ini "makan" bintang dan gas antarbintang, sebuah proses yang membuatnya terus bertumbuh. Proses ini mengubahnya menjadi quasar, memancarkan energi dahsyat ke alam semesta yang dapat memicu pembentukan bintang baru.
Profesor Thomas Collett dari Universitas Portsmouth menjelaskan bahwa lubang hitam supermasif yang dulunya berdampingan dengan galaksi tersebut kini telah bergabung, membentuk lubang hitam ultra masif yang baru saja terdeteksi.
Lubang hitam raksasa ini dijuluki "Tapal Kuda Kosmik" karena efek gravitasi ekstremnya yang membelokkan cahaya bintang-bintang dari galaksi jauh di belakangnya, menciptakan ilusi hampir melingkar. Fenomena ini pertama kali diprediksi oleh Albert Einstein lebih dari seabad lalu dan sekarang telah ditemukan ratusan contoh serupa.
Penelitian yang dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society mengungkapkan bahwa lubang hitam ini memiliki massa 10.000 kali lebih besar daripada lubang hitam di pusat galaksi kita sendiri. "Ini termasuk di antara 10 lubang hitam paling masif yang pernah ditemukan, dan kemungkinan besar yang paling masif," ujar Profesor Collett.
Lubang hitam ini pertama kali terdeteksi dalam survei luar angkasa beberapa dekade lalu. Para ilmuwan kemudian melakukan perhitungan mendalam tentang jalur cahaya saat melewati lubang hitam dan pergerakan bintang-bintang di galaksi induknya. "Kita sedang melihat tahap akhir pembentukan galaksi dan tahap akhir pembentukan lubang hitam," tambah Profesor Collett.
Meskipun Messier 87 bukanlah galaksi pertama yang mengandung lubang hitam supermasif yang menunjukkan fenomena ini, ia adalah yang terbesar dan yang tertua. Astrofisikawan Ethan Siegel mengatakan bahwa pada galaksi-galaksi paling awal, yang berasal dari sekitar 420 juta tahun setelah Big Bang, hampir semua galaksi memiliki lubang hitam dengan ukuran yang luar biasa besar.
Pada awal alam semesta, rasio massa bintang dan lubang hitam adalah sekitar 100 banding 1 atau bahkan 10 banding 1. Namun sekarang, rasio tersebut adalah 1.000 banding 1. "Dengan kata lain, pada awalnya lubang hitam yang sangat besar itu sebenarnya biasa saja. Ini menarik dan sangat menunjukkan gagasan bahwa lubang hitam, dan bukan bintang, yang muncul lebih dulu," simpul Siegel. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang evolusi galaksi dan peran penting lubang hitam dalam sejarah alam semesta.