Aktor dan musisi Didi Riyadi baru-baru ini mengungkapkan adanya perselisihan antara para penghuni dan pihak pengelola apartemen tempat tinggalnya di kawasan Cilandak. Inti permasalahan ini adalah kenaikan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) yang signifikan, mencapai 54%, tanpa kejelasan dan transparansi yang memadai.
Kenaikan IPL yang Dipersoalkan
Didi Riyadi menyoroti bahwa kenaikan IPL yang dilakukan secara sepihak telah memicu kemarahan dan kecurigaan di kalangan warga apartemen. Ia berpendapat bahwa kebijakan mengenai IPL seharusnya diputuskan melalui mekanisme Rapat Umum Anggota (RUA), yang melibatkan partisipasi aktif dari para pemilik unit, bukan ditetapkan secara sewenang-wenang oleh pihak pengelola.
Konflik Berujung Bentrokan
Kurangnya transparansi mengenai penggunaan dana IPL dan proses pengambilan keputusan telah memperburuk situasi, hingga akhirnya memicu bentrokan antara warga dan pengurus apartemen. Menurut Didi Riyadi, situasi sempat memanas hingga memerlukan intervensi petugas keamanan dan kepolisian untuk meredakan ketegangan.
Dugaan Penyelewengan Dana Mencuat
Sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pengelola, warga apartemen memutuskan untuk menyegel kantor manajemen. Langkah ini diambil setelah tim pengawas yang dibentuk oleh warga menemukan sejumlah indikasi kejanggalan dalam pengelolaan keuangan apartemen. Salah satu contoh yang diungkapkan adalah adanya transaksi dengan sistem tarik-setor manual yang dianggap tidak relevan di era digital saat ini. Didi Riyadi mengindikasikan bahwa temuan tersebut hanyalah sebagian kecil dari permasalahan yang ada. Jika diungkap secara keseluruhan, jumlahnya akan sangat banyak.