Satelit Iklim NASA Terancam ‘Dimatikan’ Akibat Pemangkasan Anggaran

Presiden AS, Donald Trump, dikabarkan berencana memangkas anggaran yang berdampak pada operasional dua satelit iklim penting milik NASA. Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan akademisi.

Dua satelit yang terancam, Orbiting Carbon Observatory (OCO)-2 dan OCO-3, bertugas memantau tingkat karbon dioksida di atmosfer serta pertumbuhan pertanian di seluruh dunia. Data yang dikumpulkan oleh satelit-satelit ini sangat krusial bagi penelitian iklim dan industri pertanian.

OCO-2 adalah satelit yang beroperasi secara independen, sementara OCO-3 terpasang di International Space Station (ISS). Rencananya, pendanaan untuk operasional kedua satelit ini akan dihentikan mulai Oktober 2025, sesuai dengan permintaan anggaran Trump untuk tahun fiskal 2026.

NASA menyatakan bahwa penghentian misi ini adalah untuk menyesuaikan dengan agenda dan prioritas anggaran presiden. Jika rencana ini disetujui, OCO-3 akan dinonaktifkan dan tetap berada di ISS. OCO-2, yang masih memiliki cukup bahan bakar hingga tahun 2040, akan diturunkan ke orbit rendah dan pada akhirnya akan terbakar saat memasuki atmosfer Bumi.

Kongres AS saat ini belum mengambil keputusan terkait permintaan pemangkasan anggaran ini. Seorang ilmuwan pensiunan NASA yang terlibat dalam misi OCO mengungkapkan kekhawatiran mendalam atas rencana ini, menekankan pentingnya data yang dikumpulkan oleh satelit-satelit tersebut untuk memahami perubahan planet kita.

NASA telah menerima dukungan dari berbagai institusi, termasuk Carnegie Science dan Stanford University. Harapan besar ditujukan kepada Kongres AS untuk mempertahankan anggaran untuk NASA. Namun, karena Kongres masih dalam masa reses, kemungkinan besar permintaan Trump baru akan dibahas tahun depan.

Seorang juru bicara NASA menjelaskan bahwa jika rencana anggaran Trump disetujui, implementasinya baru akan dimulai pada awal tahun fiskal berikutnya.

Scroll to Top