Sumenep Siaga Campak: Bupati Bergerak Cepat Tangani KLB

Kabupaten Sumenep tengah berupaya keras menekan lonjakan kasus campak. Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo telah mengambil langkah strategis dengan menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Unicef untuk penanganan intensif. Targetnya, penurunan signifikan kasus campak dalam satu bulan ke depan.

Data Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep mencatat 1.534 kasus campak sejak Januari hingga Agustus 2025. Kasus ini tersebar di 30 puskesmas wilayah daratan dan kepulauan, serta empat rumah sakit rujukan. Kondisi ini mendorong penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Sumenep.

Bupati menegaskan pentingnya transparansi data dari semua pihak terkait. "Buka data sesungguhnya, agar segera teratasi," tegasnya. Meskipun campak umumnya tidak membahayakan, penanganan terlambat dapat berujung fatal.

Untuk menekan penyebaran, Dinkes P2KB menggencarkan program "Sepekan Mengejar Imunisasi" guna meningkatkan cakupan vaksinasi. Selain itu, dibentuk Desa Imunisasi Mantap (Iman) di setiap kecamatan.

Kepala Bidang P2P Dinkes P2KB, Achmad Syamsuri, menambahkan pihaknya memperkuat koordinasi lintas sektor dan program untuk mempercepat penanganan campak. Pemantauan cakupan imunisasi dilakukan berkala, termasuk pemetaan wilayah rawan campak.

Scroll to Top