Analisis Pasar Harian: CPO Melesat, Laba BBCA Melambat, dan Sinyal dari Kebijakan Ekonomi

Pasar finansial diwarnai berbagai sentimen menarik. Mari kita telaah pergerakan harga komoditas, kinerja emiten, hingga proyeksi kebijakan yang patut dicermati investor.

CPO Cetak Rekor Tertinggi dalam Lima Bulan

Harga CPO untuk pengiriman November 2025 melonjak 0,2% menjadi 4.520 ringgit Malaysia per ton. Kenaikan ini menorehkan rekor tertinggi dalam lima bulan terakhir, dengan pertumbuhan mencapai 6,4% sepanjang bulan ini. Pemicunya adalah meningkatnya permintaan dari India dan Cina, serta pengetatan pasokan dari Indonesia.

Permintaan yang kuat dari Cina dan upaya India melakukan penyetokan menjelang festival Diwali menjadi faktor utama. Selain itu, implementasi program biodiesel B50 dan penertiban lahan sawit ilegal di Indonesia turut menekan pasokan.

Diperkirakan harga CPO global akan bertahan di atas 4.300 ringgit Malaysia per ton, didorong oleh berkurangnya pasokan ekspor CPO dan minyak kedelai. Program B50 di Indonesia diprediksi akan meningkatkan permintaan CPO sebesar 3 juta ton per tahun pada 2026, jauh melebihi perkiraan pertumbuhan pasokan global yang hanya 1,6 juta ton.

Kinerja BBCA: Laba Bank Only Tumbuh Moderat

Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan laba bersih bank only sebesar 4,8 triliun rupiah pada Juli 2025, turun 2% secara tahunan (YoY) namun naik 2% dibandingkan bulan sebelumnya (MoM). Secara kumulatif, laba bersih bank only selama tujuh bulan pertama 2025 mencapai 34,7 triliun rupiah, tumbuh 11% YoY. Angka ini setara dengan 60% dari estimasi laba bersih konsolidasi untuk tahun 2025.

Kenaikan beban pajak dan provisi menjadi penyebab penurunan laba bersih pada Juli 2025, meskipun Pre-Provision Operating Profit (PPOP) tumbuh positif. Pertumbuhan laba bersih selama 7M25 didorong oleh kenaikan PPOP sebesar 12% YoY, meskipun beban provisi melonjak 65% YoY.

Kabar Emiten Lainnya

  • PANI: Laba bersih Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) naik 45% YoY pada kuartal kedua 2025. Anak usahanya, Bangun Kosambi Sukses (CBDK), mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 100% YoY pada periode yang sama.
  • PGEO: PT PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy akan membentuk konsorsium untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
  • PGAS: Perusahaan Gas Negara (PGAS) melaporkan bahwa tekanan gas di jaringan pipa mulai stabil seiring tambahan pasokan.
  • AMMN: Direktur Amman Mineral Internasional (AMMN) menjual 40 juta saham dengan harga rata-rata 8.595 rupiah per lembar.
  • KBLM: Pengendali Kabelindo Murni (KBLM), PT Sibalec, membeli 69,9 juta saham KBLM.

Sorotan Kebijakan dan Ekonomi

  • Ekonom memperkirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga BI Rate di level 5,25%.
  • Pemerintah memastikan tidak ada perubahan kebijakan tarif PPN pada 2026.
  • Target penerimaan negara dalam RAPBN 2026 dinilai terlalu optimistis oleh analis, berpotensi melampaui target defisit.
  • Industri keramik di Jawa Barat mengalami penurunan alokasi gas dengan harga gas bumi tertentu (HGBT).

Strategi Trading: Pullback vs Breakout

Dua pendekatan umum dalam trading adalah pullback dan breakout. Pullback menawarkan peluang masuk di harga relatif lebih rendah, sementara breakout berorientasi pada momentum setelah level penting ditembus. Pemilihan strategi bergantung pada preferensi risiko dan gaya trading masing-masing investor.

Scroll to Top