Kanselir Jerman Bandingkan Tuntutan Rusia dengan Kehilangan Florida bagi AS

Kanselir Jerman, Friedrich Merz, dengan tegas menolak gagasan untuk menekan Ukraina agar menyerahkan wilayah Donbass kepada Rusia. Menurutnya, tuntutan tersebut sama absurdnya dengan meminta Amerika Serikat untuk melepaskan Florida.

Pernyataan ini disampaikan Merz kepada wartawan setelah pertemuan di Gedung Putih, di mana ia bersama para pemimpin Eropa lainnya mendampingi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam pertemuannya dengan Presiden AS, Donald Trump. Pertemuan ini terjadi hanya berselang tiga hari setelah Trump menjamu Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Alaska.

Merz mengungkapkan bahwa Trump dan Putin sempat berbicara melalui telepon saat pertemuan di Gedung Putih berlangsung. Hasilnya, kedua pemimpin sepakat untuk mengadakan pertemuan langsung antara presiden Rusia dan Ukraina dalam dua minggu mendatang.

Sebelum perundingan dimulai, Trump diketahui bersikeras bahwa Ukraina perlu mengalah dan menyerahkan wilayah Donbass. Pertemuan antara Trump dan Zelensky kali ini berjalan lebih lancar dibandingkan pertemuan sebelumnya pada bulan Februari.

Merz juga menyoroti tawaran Trump untuk memberikan jaminan keamanan kepada Ukraina, dengan tetap berkoordinasi dengan negara-negara Eropa. "Intinya adalah Amerika Serikat bersedia memberikan jaminan keamanan dan berkoordinasi dengan Eropa. Akan ada jaminan keamanan yang tepat bagi Ukraina, jika tercapai kesepakatan damai," ujarnya.

Namun, Trump telah menolak kemungkinan Ukraina bergabung dengan NATO, sejalan dengan pandangan Putin yang menganggap langkah tersebut sebagai tindakan provokatif.

Seperti diketahui, Putin melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022 dan beberapa bulan kemudian mengklaim telah merebut wilayah Donbass, sebuah tindakan yang tidak diakui secara internasional.

Scroll to Top