Lembaga Manajemen Kolektif Wahana Musik Indonesia (WAMI) memberikan penjelasan terkait royalti yang diterima penyanyi Ari Lasso dan menjadi perbincangan hangat. Royalti sebesar Rp 497.300 yang dipermasalahkan Ari Lasso bukanlah pembayaran utama, melainkan royalti tambahan atau susulan.
Menurut Presiden Direktur WAMI, Adi Adrian, royalti yang diterima Ari Lasso tersebut adalah bagian dari penyesuaian (adjustment) dari distribusi tahap 2 di bulan Juli 2025. WAMI secara rutin mendistribusikan royalti sebanyak tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Juli, dan November. Distribusi susulan terjadi karena adanya keterlambatan dalam proses transfer royalti.
WAMI menyayangkan unggahan Ari Lasso yang hanya menampilkan angka royalti susulan tersebut ke publik, karena bisa menimbulkan kesalahpahaman. Padahal, selama periode tujuh bulan terakhir (Januari hingga Juli 2025), WAMI telah mendistribusikan royalti kepada Ari Lasso dengan nilai puluhan juta rupiah.
Adi Adrian menegaskan bahwa WAMI berkomitmen untuk mendistribusikan royalti secara tepat waktu dan tidak menahan dana royalti. WAMI juga berpendapat bahwa mempublikasikan detail nominal royalti individu bukan merupakan tindakan yang tepat, karena hal tersebut merupakan hak penerima royalti. Meskipun demikian, WAMI merasa perlu memberikan klarifikasi kepada publik agar tidak terjadi misinformasi terkait jumlah royalti yang diterima Ari Lasso.
