Kedatangan Viktor Gyokeres ke Arsenal telah memicu perdebatan menarik di kalangan pengamat sepak bola. Debutnya bersama The Gunners, yang sayangnya kurang memuaskan, menjadi bahan diskusi antara Jamie Carragher dan Gary Neville. Pertanyaan utama yang muncul adalah: bisakah Gyokeres dan Kai Havertz bermain bersama dalam satu tim Arsenal?
Arsenal memboyong Gyokeres dengan harapan besar ia dapat menjadi mesin gol yang diandalkan di lini depan. Namun, penampilannya selama 60 menit pada laga debutnya menuai kritik. Statistik menunjukkan bahwa ia kesulitan memberikan dampak signifikan, seperti minimnya umpan sukses ke area berbahaya, jumlah tembakan, dan keberhasilan dribel.
Performa ini membuat Carragher meragukan kemampuan Gyokeres untuk menjadi pilihan utama di laga-laga penting. Ia berpendapat bahwa Arsenal mungkin akan kembali mengandalkan Havertz untuk pertandingan besar. Namun, Neville memiliki pandangan berbeda. Ia meyakini bahwa manajer Mikel Arteta akan tetap memberikan kepercayaan kepada Gyokeres.
Untuk pertandingan melawan Manchester United, Arteta memang memilih untuk tidak menurunkan Havertz sejak awal. Ia baru masuk di babak kedua menggantikan Gyokeres. Carragher percaya bahwa Havertz akan menjadi starter di pertandingan penting berikutnya.
Neville kemudian mencoba mencari solusi tengah. Ia mengusulkan kemungkinan Arteta meramu taktik yang dapat mengakomodir kehadiran Havertz dan Gyokeres secara bersamaan. Menurutnya, Arsenal membutuhkan penyerang tengah murni seperti Gyokeres, dan ia melihat potensi pemain tersebut untuk merepotkan lawan.
Neville juga menyoroti performa Gabriel Martinelli yang kurang maksimal. Oleh karena itu, ia menyarankan Arteta untuk mencoba memainkan Gyokeres dan Havertz secara bersamaan.
Kini, pertanyaan yang tersisa adalah, mungkinkah Gyokeres dan Havertz bersinar bersama di lini depan Arsenal? Waktu akan menjawab.