Hubungan Australia dan Israel menegang setelah Israel mencabut visa perwakilan diplomatik Australia untuk Otoritas Palestina, Selasa (19/8/2025). Langkah ini diambil sebagai respons atas keputusan Australia yang melarang seorang politisi sayap kanan Israel memasuki negaranya menjelang tur pidato yang direncanakan.
Menteri Luar Negeri Australia mengecam tindakan Israel tersebut. Ia menilai bahwa pencabutan visa itu sebagai "reaksi yang tidak dapat dibenarkan" dan menuduh pemerintahan Perdana Menteri Netanyahu mengisolasi Israel serta melemahkan upaya internasional untuk mencapai perdamaian dan solusi dua negara.
Sebelumnya, Australia membatalkan visa Simcha Rothman, seorang politisi sayap kanan Israel yang partainya merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Netanyahu. Rothman dijadwalkan untuk berbicara dalam acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Yahudi Australia.
Sebagai balasan, Menteri Luar Negeri Israel mengumumkan pencabutan visa perwakilan Australia untuk Otoritas Palestina dan memerintahkan Kedutaan Besar Israel di Canberra untuk memperketat pemeriksaan terhadap permohonan visa resmi Australia yang ingin masuk ke Israel.
Ketegangan antara kedua negara meningkat dalam beberapa minggu terakhir, terutama sejak Australia mengumumkan niatnya untuk mengakui negara Palestina di Majelis Umum PBB pada bulan September. Perselisihan ini menandai kemunduran dalam hubungan bilateral Australia-Israel.