Somalia Hadapi Krisis Difteri Akibat Pemotongan Bantuan Asing

Somalia tengah berjuang melawan lonjakan kasus difteri yang membebani sistem kesehatan mereka. Rumah sakit kewalahan menangani pasien, sementara pemotongan bantuan luar negeri memperparah keadaan.

Difteri, infeksi bakteri menular yang menyerang saluran pernapasan atas, dapat menghasilkan racun yang membahayakan jantung dan saraf. Penyakit ini menular melalui batuk dan bersin, dengan tingkat kematian mencapai 30% jika tidak diobati, terutama pada anak-anak.

Di Rumah Sakit Umum Demartino, Mogadishu, terlihat anak-anak dengan leher bengkak dan kesulitan bernapas terbaring di ranjang, dirawat oleh perawat dan dokter yang berusaha menenangkan orang tua yang khawatir. Rumah sakit ini hanyalah salah satu dari sekian banyak fasilitas kesehatan yang berjuang merespon lonjakan kasus difteri.

Wabah ini terjadi bersamaan dengan penurunan drastis bantuan asing untuk Somalia. Bantuan dari AS, misalnya, turun signifikan dari $765 juta menjadi hanya $149 juta pada tahun fiskal ini. Akibatnya, ratusan klinik kesehatan terpaksa tutup dan tim vaksinasi keliling yang sebelumnya menjangkau masyarakat terpencil juga berhenti beroperasi.

Scroll to Top