Sukabumi – Kabar duka menyelimuti Kabupaten Sukabumi. Seorang balita perempuan berinisial R, asal Kabandungan, menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami infeksi cacing yang sangat parah. Kejadian ini menjadi perhatian serius terkait sanitasi dan kesehatan lingkungan.
R dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Syamsudin pada 13 Juli 2025, sekitar pukul 20.00 WIB dalam kondisi tidak sadarkan diri. Pihak rumah sakit segera melakukan pemeriksaan intensif untuk mencari tahu penyebab penurunan kesadaran tersebut.
"Saat tiba, pasien dalam kondisi syok berat akibat kekurangan cairan," ungkap seorang dokter IGD RSUD Syamsudin.
Setelah penanganan awal, tim medis dikejutkan dengan kemunculan cacing dari hidung pasien. Hal ini mengindikasikan adanya infeksi cacing yang serius. Balita R kemudian dipindahkan ke ruang PICU untuk mendapatkan perawatan intensif.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa R menderita askariasis, infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Infeksi ini terjadi akibat telur cacing yang masuk ke tubuh melalui makanan, minuman, atau tangan yang kotor. Larva cacing kemudian menyebar melalui aliran darah ke berbagai organ, termasuk otak, yang menyebabkan penurunan kesadaran.
Dokter menjelaskan bahwa infeksi cacing yang dialami R sangat parah, bahkan cacing tersebut sampai naik ke saluran pernapasan dan keluar melalui hidung. Kondisi ini diperparah oleh lingkungan tempat tinggal R yang kurang memadai, yaitu rumah panggung sederhana dengan tanah terbuka di bawahnya, yang meningkatkan risiko infeksi.
Meskipun infeksi cacing sering terjadi, kasus parah hingga menyebabkan kematian seperti yang dialami R sangat jarang terjadi. Selain infeksi cacing, R juga diduga mengalami komplikasi lain, yaitu tuberkulosis meningitis, mengingat kedua orang tuanya sedang menjalani pengobatan TB paru.
Sayangnya, kondisi R yang sudah kritis sejak awal membuat obat cacing tidak dapat bekerja secara optimal. R dinyatakan meninggal dunia pada 22 Juli 2025 pukul 14.24 WIB.
Edah, seorang kerabat korban, mengungkapkan bahwa dirinya menyaksikan langsung cacing sepanjang 15 sentimeter keluar dari hidung R saat terbaring lemah di IGD.
Kejadian tragis ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi, serta deteksi dini dan penanganan cepat terhadap infeksi cacing, terutama pada anak-anak.