Rencana demonstrasi lanjutan di Pati yang semula dijadwalkan pada 25 Agustus 2025, secara resmi dibatalkan. Ahmad Husein, tokoh yang menginisiasi aksi tersebut, mengumumkan pembatalan setelah mengaku telah mencapai kesepakatan damai dengan Bupati Pati, Sudewo, melalui percakapan video.
Husein menyatakan bahwa ia tidak lagi menuntut Sudewo untuk turun dari jabatannya. "Sudah batal. Saya sudah tidak terlibat lagi, dan sudah saya sampaikan ke masyarakat, tanggal 25 batal," ujarnya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang sebelumnya berharap aksi demonstrasi tetap dilaksanakan.
Sebelumnya, pada 18 Agustus 2025, Husein masih berencana mengerahkan massa dalam jumlah besar untuk menekan DPRD Kabupaten Pati. Ia bahkan mengklaim siap membawa hingga 50 ribu orang demi mempercepat pembahasan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket yang bertujuan untuk memakzulkan Sudewo.
Namun, Husein menjelaskan alasan dirinya mundur dari barisan pendemo. Menurutnya, perjuangan yang semula bertujuan memperjuangkan kepentingan masyarakat Pati telah berubah arah dan ditunggangi kepentingan politik. "Pertimbangannya, semakin saya lihat, orang-orang itu semakin melenceng jauh. Kayak-kayak ditunggangi politik. Kalau saya dari awal riil dari masyarakat," ungkapnya.
Keputusan tersebut diambil setelah ia berkomunikasi langsung dengan Sudewo melalui video call. Ia merasa aspirasinya telah diterima oleh Sudewo, yang menegaskan bahwa tuntutannya selama ini murni berasal dari masyarakat agar pembangunan desa bisa lebih maksimal.
"Aspirasi saya diterima Bupati dari bawah, ibaratnya Kepala Desa, saya suruh tekan Bupati agar pembangunannya maksimal. Biar pembangunan itu tahun ini membangun, tahun depan dana desanya buat yang lain," jelasnya.
Dengan adanya respons dari Sudewo, Husein menyatakan dirinya tidak lagi memiliki alasan untuk menuntut pemakzulan. Ia menegaskan bahwa gerakannya sejak awal tidak terkait dengan kepentingan politik, melainkan hanya menyuarakan kebutuhan masyarakat.
Meskipun demikian, Husein tetap mengklaim dirinya sebagai pencetus nama Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu (AMPB) dan berencana mengurus legalitas organisasi tersebut. Ia menolak disebut keluar dari AMPB, meski tidak lagi terlibat dalam gerakan yang masih berjalan hingga kini.
Husein menyadari bahwa langkah yang diambilnya akan menimbulkan beragam tudingan negatif, termasuk kemungkinan dianggap menerima imbalan dari pihak tertentu. Namun, ia menegaskan tidak mempermasalahkan jika ada pihak yang menilai demikian.